Komnas Haji: Petugas Haji Perempuan Pembimbing Ibadah Perlu Diperbanyak
NU Online Ā· Rabu, 3 Desember 2025 | 22:30 WIB
Muhammad Syakir NF
Penulis
Jakarta, NU Online
Komnas Haji menilai kebutuhan akan petugas pembimbing ibadah perempuan pada penyelenggaraan haji perlu ditingkatkan secara signifikan. Hal ini menyusul kebijakan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi yang mengalokasikan 30 persen kuota perempuan untuk petugas haji, khususnya di sektor pembimbing ibadah.
Anggota Komnas Haji, Mustolih Siradj, menjelaskan bahwa jumlah ustadzah pembimbing ibadah (bimbad) pada penyelenggaraan haji sebelumnya masih belum mencukupi kebutuhan jamaah perempuan di lapangan.
āTenaga pembimbing ibadah perempuan memang kurang. Banyak jamaah perempuan merasa segan bertanya hal-hal sensitif kepada pembimbing laki-laki,ā ujarnya kepada NU Online pada Selasa (2/12/2025).
Menurutnya, kebijakan kuota 30 persen tersebut sejalan dengan kebutuhan riil jamaah, mengingat perempuan mendominasi jumlah jamaah haji Indonesia. Pada beberapa tahun sebelumnya, Kementerian Agama juga telah meningkatkan keterlibatan perempuan dalam struktur Amirul Hajj sebagai bagian dari kebijakan haji berperspektif perempuan.
Meski demikian, Mustolih mengingatkan pentingnya mempertimbangkan aspek ketahanan fisik petugas perempuan. Penyelenggaraan haji memiliki tantangan besar, mulai dari cuaca ekstrem, mobilitas tinggi, hingga kebutuhan stamina yang prima.
āKalaupun jumlah petugas perempuan diperbanyak, harus dipastikan mereka memiliki ketahanan fisik yang kuat. Ini penting karena medan tugas sangat berat,ā katanya.
Selain pembimbing ibadah, menurutnya, sektor kesehatan juga perlu mendapatkan perhatian dalam kebijakan penambahan kuota perempuan. Kehadiran tenaga kesehatan perempuan sangat dibutuhkan untuk menangani kasus-kasus kesehatan jamaah perempuan yang bersifat sensitif.
Sebelumnya, Wakil Menteri Haji dan Umrah, Dahnil Anzar Simanjuntak, menyampaikan bahwa pemerintah Saudi menetapkan porsi 30 persen untuk petugas haji perempuan, terutama pembimbing ibadah. Kebijakan ini diambil karena lebih dari 50 persen jamaah haji Indonesia adalah perempuan.
āPetugas perempuan, khususnya pembimbing ibadah, kita perbanyak hingga 30 persen. Ini untuk memberikan kenyamanan bagi jamaah perempuan,ā jelasnya.
Menurut Dahnil, komunikasi dan konsultasi terkait ibadah akan lebih nyaman jika dilakukan antara sesama perempuan, terlebih untuk hal-hal yang sifatnya pribadi.
āJamaah perempuan akan lebih nyaman bertanya dan berkonsultasi kepada pembimbing perempuan. Karena itu, kuota 30 persen ini menjadi kebutuhan,ā ujarnya.
Terpopuler
1
Gus Yahya Ajak Seluruh Pengurus NU Siapkan Muktamar Ke-35 sebagai Jalan Terhormat dan Konstitusional
2
Pertemuan Mustasyar, Syuriyah, dan Tanfidziyah di Lirboyo Putuskan Muktamar Ke-35 NU Bakal Digelar Secepatnya
3
KH Miftachul Akhyar Undang Rapat Konsultasi Syuriyah dengan Mustasyar PBNU di Pesantren Lirboyo
4
Gus Yahya Tanggapi KH Miftachul Akhyar soal AKN-NU, Peter Berkowitz, hingga Dugaan TPPUĀ
5
KH Miftachul Akhyar Sampaikan Permohonan Maaf terkait Persoalan di PBNU
6
Khutbah Jumat: Rajab, Shalat, dan Kepedulian Sosial
Terkini
Lihat Semua