Nasional

LD PBNU Prioritaskan Pengembangan Fiqih Dakwah dengan Fokus Segmen Khusus

Jumat, 24 Mei 2024 | 15:53 WIB

LD PBNU Prioritaskan Pengembangan Fiqih Dakwah dengan Fokus Segmen Khusus

Ketua Plh Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Choirul Anam MZD

Jakarta, NU Online
Ketua Plh Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Choirul Anam MZD menegaskan bahwa pentingnya mengembangkan fiqih dakwah yang berfokus pada prioritas segmen tertentu. Hal itu terucap setelah Katib Syuriyah PBNU KH Faiz Syukron Makmun (Gus Faiz) menegaskan poin yang sama dalam Focus Group Discussion (FGD) "Strategi Segmentasi Dakwah Perkotaan".


"Gus Faiz menyampaikan bahwa sudah saatnya membangun pendekatan dakwah yang lebih spesifik sesuai dengan kebutuhan audiens. Dalam dakwah, ada segmen yang tidak perlu penyebutan dalil secara mendalam, tetapi lebih pada penyampaian persoalan teknis langsung," katanya kepada NU Online selepas acara berlangsung di Gedung PBNU, Lantai 8, Kamis (23/5/2024).


"Namun, tentu saja hal ini harus disampaikan oleh mereka yang kompeten di bidangnya," sambungnya.


Kiai Anam menjelaskan bahwa poin penting yang diangkat adalah diversifikasi metode dakwah sehingga orang dapat terbagi, ada orang yang lebih suka mendengarkan dakwah melalui mimbar tabligh, ada yang lebih senang membaca. Sementara lainnya mungkin lebih tertarik pada aplikasi atau games berbasis dakwah.


"Ini baru tahap pembicaraan internal di LDNU, tetapi saya rasa lembaga dakwah tidak boleh diam. Kita harus terus mengapresiasi dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan audiens dakwah kita," katanya.


Lebih dari itu, Kiai Anam menjelaskan bahwa peningkatan konten dakwah perlu diperhatikan dengan serius, terutama dalam menyasar segmen perkotaan yang mencakup berbagai demografi, seperti gender, usia, kelompok milenial, dan Gen Z. Selain itu, isu lingkungan juga menjadi salah satu aspek penting yang harus diintegrasikan dalam dakwah.


"NU bukanlah organisasi kecil. Dengan sumber daya manusia (SDM) yang melimpah dari tingkat cabang hingga ranting, LD PBNU memiliki potensi besar untuk sukses. Namun, untuk mencapai kesuksesan tersebut, diperlukan peningkatan keterampilan bagi para da'i NU," ujarnya.


Memasuki era digital, Kiai Anam menganggap bahwa LD PBNU tidak bisa mengabaikan perkembangan teknologi. Oleh karena itu, strategi dakwah juga akan mencakup pasar online dan offline


"FGD ini lebih fokus pada dakwah offline di lingkungan perkotaan, khususnya di Jabodetabek dan Jakarta. Namun, segmen online juga akan diperkuat dengan konten yang relevan untuk masyarakat perkotaan," ungkapnya.


Selain itu, Ia juga menekankan pentingnya adaptasi dalam metode dakwah, dengan langkah-langkah strategis ini, LD PBNU berkomitmen untuk memenuhi target-target dakwah di perkotaan dan memperkuat peran NU dalam membangun peradaban yang inklusif dan berkelanjutan.


"Dalam era digital ini, kita harus siap mengambil peluang di pasar online dan offline. Fokus FGD ini adalah dakwah offline, tetapi kami juga menargetkan dakwah online yang efektif," katanya.