Nasional

LP Ma'arif NU Meminta Kemdikbud Tunda dan Matangkan Konsep POP

Selasa, 4 Agustus 2020 | 13:15 WIB

LP Ma'arif NU Meminta Kemdikbud Tunda dan Matangkan Konsep POP

alam pandangan LP Maarif NU sendiri POP ini sebenarnya bagus. LP Maarif NU sendiri telah menjalankan program ini selama puluhan tahun. Program penggerak ini berisi peningkatan kapasitas kepala sekolah, guru, dan melakukan inovasi pendidikan.

Jakarta, NU Online

Lembaga Pendidikan Maarif NU menyampaikan masukkannya kepada Kemdikbud untuk menunda pelaksanaan POP hingga tahun depan. LP Maarif NU juga menyampaikan usulannya agar Kemdikbud RI untuk mempelajari dan mencermati revisi konsep POP.


Demikian disampaikan Ketua LP Maarif PBNU KH Arifin Djunaidi di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya Nomor 164, Jakarta Pusat, Selasa (4/8) sore.


Ia mengatakan, dirinya sudah menyampaikan langsung kepada Mendikbud. Pada kesempatan itu, Mendikbud memintanya untuk memberikan masukan-masukan. “Saya sampaikan sejumlah masukan untuk mematangkan konsepnya, kriteria organisasi, dan lembaga apa yang dapat mengajukan program ini.”


Kiai Arifin Djunaidi mengatakan bahwa dalam pandangan LP Maarif NU sendiri POP ini sebenarnya bagus. LP Maarif NU sendiri telah menjalankan program ini selama puluhan tahun. Program penggerak ini berisi peningkatan kapasitas kepala sekolah, guru, dan melakukan inovasi pendidikan.


Semua hal ini, menurut Kiai Arifin Djunaidi, sudah dilakukan LP Maarif NU sejak lama. Semua itu juga dilakukan LP Maarif NU dilakukan secara mandiri.


“Program ini bagus, hanya saja konsepnya di kemdikbud ini belum matang. Harapan kami, kemdikbud mematangkan konsepnya dahulu, baru dilaksanakan,” kata Kiai Arifin Djunaidi.


Ia menambahkan, apabila Kemendikbud memaksakan pelaksanaan POP pada tahun ini, maka LP Ma'arif NU menyatakan tidak bergabung dalam program tersebut. LP Maarif NU sebagaimana biasa menjalankan program ini secara mandiri.


“Tahun ini LP Maarif NU tetap melaksanakan peningkatan kapasitas kepala sekolah dan guru serta inovasi pendidikan secara mandiri. Karena dilaksanakan secara mandiri, LP Maarif NU meminta kepada Kemendikbud untuk tidak mencatumkan LP Maarif NU dalam daftar penerima dana POP tahun ini,” kata Kiai Arifin Djunaidi.


Pewarta: Alhafiz Kurniawan

Editor: Abdullah Alawi