Nasional

LPBINU Perkuat Kapasitas Relawan Bencana dalam Jambore Zona II Semarang

Rabu, 18 September 2024 | 18:00 WIB

LPBINU Perkuat Kapasitas Relawan Bencana dalam Jambore Zona II Semarang

Ketua LPBI PBNU Tubagus Ace Hasan Syadzily saat memimpin Jambore Nasional (Jamnas) Relawan LPBINU di 0 Kilometer Citarum Situ Cisanti Desa Tarumajaya, Kecamatan Kertasari Bandung, Jawa Barat, 23-25 Mei 2024. (Foto: dok. LPBINU)

Jakarta, NU Online

Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan menggelar Jambore Relawan Zona II di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah pada Oktober atau November 2024 mendatang.


Hal ini disampaikan Sekretaris LPBI PBNU Halik Rumkel kepada NU Online di kantornya, Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164 Jakarta, Rabu (18/9/2024).


Kegiatan ini akan diikuti oleh para relawan LPBINU di cabang-cabang di wilayah Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Timur. Kegiatan juga melibatkan para relawan bencana dari badan otonom (banom) dan lembaga-lembaga NU.


"Ada perwakilan dari banom dan lembaga-lembaga NU juga yang kita libatkan jadi peserta. Target peserta seluruhnya 500 orang," ujar Halik.


Halik menyampaikan bahwa Jambore dilaksanakan sebagai upaya LPBINU dalam memperkuat kapasitas para relawan kebencanaan NU.


"Pascapelaksanaan Jambore, teman-teman punya kapasitas dan kemampuan SDM dalam penanganan bencana di daerah masing-masing," katanya.


Mereka akan dibekali berbagai materi, baik dari sisi teori maupun praktik di lapangan terkait penanganan kebencanaan. Materi tersebut akan dibagikan oleh para ahli dari LPBINU, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), hingga akademisi dan pengurus PBNU.


Jambore ini juga tidak hanya fokus pada upaya meningkatkan kapasitas relawan, tetapi juga mengedukasi masyarakat untuk mencegah terjadinya bencana di lingkungan sekitar.


"Kita juga memberikan edukasi ke masyarakat sekitar untuk mitigasi bencana melalui penanaman pohon dan kajian lingkungan," katanya.


Pendaftaran kepesertaan ini langsung dikoordinasikan panitia melalui LPBINU di wilayah. Sebab, peserta bukanlah mereka yang masih pemula, tetapi yang sudah memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam penanganan kebencanaan.


"Semua peserta terdaftar melalui sistem dengan kualifikasi batas umur, kapasitas, dan kemampuannya terkait kebencanaan. Minimal punya pengetahuan dan terlibat dalam kebencanaan," kata Halik.