Nasional

LWP PBNU Terus Perkuat Literasi dan Inklusi Wakaf

Kamis, 6 Juni 2024 | 09:53 WIB

LWP PBNU Terus Perkuat Literasi dan Inklusi Wakaf

Seminar Literasi dan Inklusi Wakaf Lembaga Pertanahan PBNU di Pati Jawa Tengah, Jumat (31/5/2024) (Foto: LWP PBNU)

Jakarta, NU Online
Lembaga Wakaf dan Pertanahan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LWP PBNU) terus memperkuat pemahaman kepada masyarakat terkait literasi dan inklusi wakaf melalui ragam kegiatan.


Kegiatan terbaru diadakan melalui Seminar Literasi dan Inklusi Wakaf yang bekerja sama dengan Kemenag RI dan Prudential Syari’ah di Instutut Pesantren Mathali’ul Falah (IPMAFA) Pati Jawa Tengah, akhir pekan lalu. Kegiatan itu merupakan edisi kesembilan tour LWP PBNU ke berbagai kota/kabupaten di Indonesia. 


Mohammad Dawam mewakili Ketua LWP PBNU menyampaikan bahwa kegiatan tour Seminar Literasi dan Inklusi Wakaf yang dilakukan LWP PBNU didasarkan atas tiga hal.


“Pertama dalam rangka membangun spirit dan motivasi pengelolaan wakaf (shilatul arwah), kedua dalam rangka membangun gagasan pengelolaan wakaf (shilatul afkar), dan ketiga dalam rangka membangun kerjasama program (shilatul a'mal) dalam hal mengelola ekosistem perwakafan dan pertanahan di lingkungan NU agar semakin bermanfaat nyata dan terukur bagi umat,” ujarnya sebagaimana dalam rilis yang diterima NU Online, Rabu (5/6/2024). 


Dia menyebut potensi pengelolaan wakaf dan pertanahan ini akan sangat produktif jika dilaksanakan dengan cara yang profesional. 


“Saya berharap pengelolaan wakaf ke depan dengan melibatkan kalangan profesional agar manfaatnya nanti terasa nyata bagi masyarakat luas, termasuk di Jawa Tengah ini," kata Dawam yang juga Komisioner Kompolnas RI.


Dalam materi seminar, H Anas Nasikhin, Wakil Sekretaris LWP PBNU sekaligus Sekretaris BWI, menyatakan dulu di era akhir 1980 dan awal 1990-an, Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M) membuat semacam pilot project (proyek percontohan) di 4 Pesantren yakni Kajen, Cipasung, Nurul Jadid, dan Guluk-Guluk Sumenep. Ini terinspirasi gagasan Nuansa Fiqh Sosial Kiai Sahal. 


"Bahwa khidmah sosial Pesantren dan NU secara kelembagaan ke depan harus semakin variatif, relevan, dan memenuhi kebutuhan zaman, muqtadhal haal. Oleh karenanya LWP PBNU mengajak Asuransi Prudential Syariah untuk terlibat bersama," tuturnya.


H Muhibuddin mewakili Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag RI, dalam paparannya menyatakan bahwa Kemenag RI akan terus berkomitmen mendukung pengembangan program-program perwakafan di Indonesia sebagaimana acara seminar literasi dan inklusi wakaf yang digagas LWP PBNU di kampus IPMAFA Pati ini.


Ketua PWNU Jawa Tengah sekaligus Rektor IPMAFA, KH Abdul Ghaffar Rozin menegaskan bahwa Seminar Literasi dan Inklusi Wakaf semacam ini sangatlah penting dan menjadi concern PWNU Jawa Tengah dalam rangka membangun ekosistem dunia perwakafan yang produktif bagi umat.


“Kami perlu mengambil peran dalam furshah 'adhimah (kesempatan besar) ini. Sebab, wakaf butuh revitalisasi, diperlukan kerja sama, hubungan yang bersifat partnership di antara berbagai pihak. Sebaiknya hubungan Pemerintah dengan NU berlaku secara seimbang,” tegasnya.


Kiai yang akrab disapa Gus Rozin itu mengatakan bahwa perbedaan antara organisasi atau perkumpulan Nahdlatul Ulama dengan organisasi lain. Menurut dia, organisasi lain dana sudah siap dari atas, sementara di NU asetnya ada di bawah. 


“Maka dibutuhkan strategi berbeda bagaimana cara menyongget dan bagaimana cara strategi ‘menyedot’ aset-aset yang dimiliki,” ungkapnya.


Sementara itu Harpedi Puseto selaku Vice Presiden Prudential menyatakan konsep pengelolaan wakaf uang sebagai dana abadi umat di lingkungan NU dibutuhkan kepercayaan masyarakat. 


"Bayangkan jika warga NU mewakafkan secara masif, potensi besar sekali. Kami insyaallah, akan terus melanjutkan kerja sama dengan LWP PBNU ke depan," tuturnya. 


Seminar ini diikuti oleh pengurus NU dari tingkat MWCNU dan PCNU se-wilayah eks Karesidenan Pati (Pati, Jepara, Kudus, Grobogan, Rembang, Lasem, dan Blora). Adapun peserta yang hadir dalam seminar ini berjumlah 150 peserta.