Menag di Pesantren Mardhotillah Jakarta: Pesantren Banyak Berkontribusi bagi Pembangunan Bangsa
Senin, 27 Januari 2025 | 10:00 WIB
Jakarta, NU Online
Menteri Agama RI Nasaruddin Umar menyampaikan bahwa Pondok Pesantren dan para kiai banyak berkontribusi terhadap pembangunan bangsa. Pondok Pesantren banyak melahirkan tokoh-tokoh nasional yang bereputasi nasional hingga internasional.
“Banyak Pondok Pesantren, temasuk Pondok Pesantren ini telah banyak melahirkan alumni. Mereka ada yang bereputasi nasional hingga internasional. Karena itu kita mohon betul semoga pondok pesantren ini terus berkembang,” kata Menag Nasaruddin Umar saat memberikan mauidzoh hasanah di Pondok Pesantren Mardhotillah Jakarta, Ahad (26/1/2025).
Acara tersebut dalam rangka Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW, Harlah NU Ke-102, Puncak Milad Ke-20 Mardhotillah, Haul Ke-9 Ummi Hj Atikah Sa'adah binti KH Moh. Sholeh dan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Gedung Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) dan Asrama Putra Putri.
“Insya Allah hari ini kita akan melakukan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Gedung MAK dan Asrama Santri Putra Putri Pondok Pesantren Mardhotillah Jakarta. Peletakan batu ini berarti peletakan tiang pancang langit. Yang dilakukan Pondok Pesantren adalah meletakkan kalimat syahadat itu,” sambung Menag Nasaruddin Umar.
Menag Nasaruddin Umar menyampaikan bahwa pada 27 Rajab umat Islam akan melaksanakan peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW. Perjalanan Isra Mikraj Itu sesungguhnya mempunyai makna yang dalam yakni penyucian diri.
“Di dalam kitab-kitab kuning dikenal dua macam penyucian (tasbih). Pertama, Pensucian Allah terhadap segala hal yang di dalam pikiran dan perasaan manusia,” kata Menag Nasaruddin Umar.
Misal, lanjut Menag Nasaruddin Umar, ada seorang tetangga tidak pernah shalat, tapi kaya. Sementara tetangga lainnya, siang malam melakukan shalat, tahajud, ngaji, zikir tidak putus, tapi pendapatan seret. Pikiran seperti ini juga harus disingkirkan.
“Ketika Allah SWT menyuruh untuk bertasbih, bukan hanya membaca tasbih, namun perintah sesungguhnya adalah membersihkan pikiran, jiwa kita terhadap segala sesuatu hal. Kalau orang kecewa, sebetulnya dia protes kepada Allah SWT. Setiap manusia pasti pernah kecewa, tapi jangan sampai melampaui batas,” pesan Menag Nasaruddin Umar.
Menag Nasaruddin Umar juga menyampaikan bahwa ketika seseorang mengetahui apa hikmah di balik kekecewaan dan musibah, pasti seseorang itu bisa mensyukuri musibah yang terjadi. Oleh karenanya, setiap orang itu harus banyak-banyaknya membaca dan memaknai ayat-ayat Allah. Musibah itu adalah pencuci dosa yang dilakukan di masa lampau.
“Jangan sering kecewa, sedikit-sedikit marah, dendam dan sebagainya. Mereka yang seperti itu adalah menentang takdir Allah SWT. Semakin dalam kita mendalami agama, maka kita akan senyum menghadapi masalah dan menjalani hidup,” kata Menag Nasaruddin Umar.
Lalu, kata Menag Nasaruddin Umar, tasbih selanjutnya adalah tasbih menyucikan pikiran dan perasaan terhadap sesuatu yang positif. Ini juga harus dibersihkan dalam pikiran kita. Karena, kata Jalauddin Rumi, manusia adalah sebuah cangkir, sementara Allah SWT laksana Samudra. Sebaik apapun penilaian kita kepada Allah Swt, itu hanya segelas cangkir, padahal kebaikan Allah SWT itu seluas Samudra.
“Mari menyucikan diri dari negatif dan positif. Kebaikan Allah SWT itu tidak bisa dilukiskan kepada sesuatu hal apapun. Jika manusia di uji dengan penderitaan, dan mengeluh belum sempurna tasbih nya. Jika manusia diuji dengan kesenangan, maka harus bersyukur. Maka bersabar juga saat diuji dengan penderitaan. Kunci hidup adalah Syukur dan sabar. Maka syukur dan sabar harus dimiliki manusia,” tegas Menag Nasaruddin Umar.
Yayasan Ma'hadul Islam Mardhotillah Jakarta, mulai dari Pondok Pesantren, Raudlatul Athfal (RA), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), Madrasah Aliyah (MA), Madrasah Diniyah, Majelis Taklim, Lembaga Dakwah, KBIHU dan Koperasi.
Acara yang berlangsung di Pondok Pesantren Mardhotillah Jalan Telaga RT 13/9 No 36, Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur ini dihadiri oleh Wakil Ketua Umum PBNU KH Zulfa Mustofa, Direktur Pesantren Kemenag Basnang Said, Pengasuh Pesantren Mardhotillah Jakarta KH Moh Naseh Nasrullah, Ketua Yayasan Ma'hadul Islam Mardhotillah KH Nurul Badruttamam, serta tokoh dan pejabat lainnya.
Terpopuler
1
PBNU Nyatakan 11 Organisasi Ini Bukan Bagian dari Perangkat Perkumpulan NU
2
Ini Doa Malam Isra Miraj 27 Rajab: Bisa Kabulkan Hajat, Permudah Urusan, hingga Jernihkan Hati
3
Gus Baha Jelaskan Pemahaman yang Bisa Rusak Tauhid tentang Peristiwa Isra Miraj
4
Syekh Nashiruddin Isham Al-Azhar: Harus Ada Orang Indonesia yang Pimpin Umat Islam Dunia
5
Gus Baha Jelaskan Alasan Mirajnya Seorang Mukmin Melalui Shalat
6
Khutbah Jumat: Keutamaan Menjaga Shalat
Terkini
Lihat Semua