Menjaga Akhlak, Kunci Kemuliaan Sejati dalam Hidup
NU Online Ā· Rabu, 14 Mei 2025 | 11:00 WIB
Ustadz Abey dalam Acara Dakwah Sphere Ngaji dan Temu Pegiat Dakwah Digital NU di Plaza Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat pada Selasa (13/5/2025) malam. (Foto: tangkapan layar Youtube TVNU)
Rikhul Jannah
Kontributor
Jakarta, NU Online
Anggota Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LD PBNU) KH Abey Ghifran menyampaikan bahwa menjaga akhlak merupakan kunci kemuliaan sejati seseorang dalam kehidupan. Seberapa pun tinggi ilmu yang dimiliki seseorang, jika tidak dibarengi dengan akhlak yang baik, maka ilmu tersebut belum tentu membawa manfaat.
āBelajar menghargai orang lain. Semakin besar seseorang, seharusnya makin punya akhlak. Semakin tinggi kedudukannya, makin menyejukkan, makin tawadhu,ā ujar UstadzĀ Abey, sapaan akrabnya, dalam acara Dakwah Sphere:Ā Ngaji dan Temu Pegiat Dakwah Digital NU di Plaza Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat pada Selasa (13/5/2025) malam.
Ia menegaskan bahwa tidak ada artinya memiliki ilmu yang luas jika disertai kesombongan. Justru akhlak menjadi pembeda utama antara seseorang yang dihormati dan yang dijauhi.
āBerapa pun ilmu kita banyak, berapa pun ilmu kita luas, ternyata kalau kita sombong, semua itu tidak akan jadi apa-apa. Coba saya tanya muliaan akhlak atau ilmu?"Ā tanyanya kepada para jamaah yang hadir langsung di lokasi.
Menurut UstadzĀ Abey, ilmu yang sedikit tetapi disampaikan dengan akhlak yang mulia jauh lebih bernilai daripada ilmu yang tinggi namun dikemas dengan kesombongan.
āBerapa pun banyak ilmu kalau akhlaknya tidak ada, belum tentu ilmu itu membawa kita mulia, belum tentu orang juga suka. Tapi berapa pun ilmu kita, sedikit, sederhana, biasa-biasa saja tetapi kalau dikemas dengan akhlak yang agung, mulia, menenangkan, menyejukkan, tentu sedikitnya ilmu itu tidak akan nampak, karena cahaya akhlaknya begitu luar biasa,ā ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa Nabi Muhammad telah memberikan teladan akhlak yang sempurna. Rasulullah tidak hanya hadir dengan ilmu dan wahyu, tetapi juga menjadi panutan dalam sikap dan perilaku yang memberi manfaat bagi semua umat.
āIni yang diajarkan Nabi kita, sehingga hadirnya kita di masyarakat harus memberi banyak manfaat buat siapa pun. Maka ini yang buat orang mudah diangkat derajatnya karena akhlaknya bagus sama Allah,ā ujar pendakwah itu.
UstadzĀ Abey menyampaikan bahwa kemuliaan sejati tidak hanya terletak pada pencapaian intelektualnya saja, tetapi pada upaya seseorang membawa dirinya dengan kerendahan hati dan akhlak yang mulia.
Terpopuler
1
Gus Yahya Ajak Seluruh Pengurus NU Siapkan Muktamar Ke-35 sebagai Jalan Terhormat dan Konstitusional
2
Pertemuan Mustasyar, Syuriyah, dan Tanfidziyah di Lirboyo Putuskan Muktamar Ke-35 NU Bakal Digelar Secepatnya
3
KH Miftachul Akhyar Undang Rapat Konsultasi Syuriyah dengan Mustasyar PBNU di Pesantren Lirboyo
4
Gus Yahya Tanggapi KH Miftachul Akhyar soal AKN-NU, Peter Berkowitz, hingga Dugaan TPPUĀ
5
KH Miftachul Akhyar Sampaikan Permohonan Maaf terkait Persoalan di PBNU
6
Khutbah Jumat: Rajab, Shalat, dan Kepedulian Sosial
Terkini
Lihat Semua