Mensyukuri Nikmat 58 Tahun YKM NU dengan Terus Memberi Manfaat
Ahad, 13 Juni 2021 | 13:30 WIB
Muhammad Syakir NF
Penulis
Jakarta, NU Online
Yayasan Kesejahteraan Muslimat Nahdlatul Ulama (YKM NU) menggelar Peringatan Hari Lahir ke-58 dan Halal bi Halal secara daring dan luring di Kantor Pimpinan Pusat Muslimat NU, Jakarta pada Sabtu (12/6).
Acara tersebut merupakan bentuk ungkapan syukur kepada Allah SWT atas anugerah usia setengah abad lebih YKM NU. Dalam mauidhahnya, Nyai Hj Mursyidah Thahir menyampaikan bahwa syukur atas harlah merupakan bagian dari mensyukuri nikmat insidental.
Nyai Mursyidah menegaskan bahwa sebagian besar cara mensyukuri nikmat insidental itu bagian dari ibadah mutaaddiyah karena berupa ibadah sosial. Ibadah ini, lanjutnya, tidak tergantung pada niat. Artinya, dengan ataupun tanpa niat, ibadahnya tetap sah.
Meskipun demikian, ia menekankan agar ibadah mutaaddiyah harus dibarengi dengan niat yang baik agar memperoleh pahala niat dan manfaat atas ibadah yang dilaksanakannya.
"YKM dan Muslimat seluruh Indonesia bahkan dari cabang istimewa semua memang harus dilandasi dengan niat dan dengan manfaat. (Harus) dua-duanya, niatnya ditata dan manfaatnya bisa dirasakan oleh umat," terangnya.
Nyai Mursyidah juga menyebut jenis nikmat yang lain, yaitu nikmat pokok atau nikmat utama yang harus disyukuri. Nikmat ini adalah berupa iman.
Selain nikmat insidental dan pokok, Nyai Mursyidah juga menyebut nikmat rutin, yaitu berupa aktivitas sehari-hari. Setiap pagi bangun, melaksanakan shalat Subuh, kegiatan di kantor atau di manapun sampai sore dan merasa lelah. Rasa tersebut juga, menurutnya, bagian dari nikmat tersendiri.
"Kalau tidak ada kelelahan, mungkin kita tidak bisa menikmati istirahat. Kita lapar juga nikmat, karena tanpa lapar kita nggak bisa menikmati makan dan seterusnya," ujarnya.
Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa manusia diwajibkan mensyukuri nikmat rutin itu dalam bentuk beribadah.
"Kalau kita bercerita tentang nikmat tidak ada yang bisa berhitung. Kalau kalian menghitung nikmat Allah tidak ada satupun yang akan bisa menghitungnya," ujarnya.
Nyai Mursyidah mengutip Al-Qur'an Surat Al-'Ashr, bahwa orang dalam keadaan merugi kecuali mereka yang mensyukuri nikmat pokok (illal ladzina amanu), mereka yang mensyukuri nikmat rutin (wa 'amilus shalihat), dan ihsan (watawashaw bilhaqq wa tawashaw bis shabri).
Sementara itu, Dewan Penasihat PP Muslimat NU Hj Machfudhoh Aly Ubaid mengajak seluruh pengurus YKM NU agar aktivitas dalam kepengurusan diniatkan sebagai khidmat dalam rangka membesarkan Muslimat. Hal itu sebagai bagian dari penyebaran ajaran Ahlussunah wal Jamaah an-Nahdliyah.
Program-program YKM NU ini, menurutnya, memang sangat rumit dan sangat membutuhkan tenaga dan finansial yang besar. Namun itulah tugas yang harus diemban pengurus.
Pewarta: Syakir NF
Editor: Muhammad Faizin
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua