Jakarta, NU Online
Ketua PBNU, Robikin Emhas mengungkapkan duka cita mendalam atas kecelakaan pesawat Lion Air JT610 tujuan Pangkal Pinang, bangka Belitung.
"Turut berduka mendalam atas jatuhnya pesawat Air Lion Air JT 610 dalam penerbangan Jakarta-Pangkal Pinang," kata Robikin Emhas pada NU Online, Senin (29/10).
Ia mengutip ayat Al-Qur'an, "Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat itu. Dan kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur," katanya mengutip Surah Al-Imron ayat 145.
Ia meminta masyarakat untuk menyerahkan proses penanganan pada pihak yang berwajib. "Kita percayakan kepada otoritas yang ada untuk melakukan penyelidikan menyeluruh sebab-sebab jatuhnya pesawat," katanya.
Ia juga mengingatkan semua kalangan agar kejadian ini tidak digunakan untuk kepentingan tertentu. "Hindarkan spekulasi dan hoaks. Jangan pula jadikan musibah sebagai instrumen kampanye, baik pilpres maupun pileg," kata Robikin.
Sebelumnya, Pesawat Lion Air rute penerbangan Jakarta menuju Pangkal Pinang, Provinsi Bangka Belitung dengan nomor penerbangan JT 610 dikabarkan hilang kontak, Senin (29/10).
Dalam laporan kantor berita Antara, pesawat membawa 178 penumpang dewasa, satu penumpang anak-anak dan dua bayi, serta dua pilot dan lima pramugari. Kapten pesawat tipe B737-8 ini sempat dikabarkan meminta 'return to base' (kembali ke pangkalan) sebelum akhirnya hilang dari radar.
Sesaat setelah kejadian, Kesyahbandaran Utama Pelabuhan Tanjung Priok memberangkatkan Kapal Patroli KNP 356, 507 dan 557 ke lokasi yang diduga tempat jatuhnya pesawat. (Ahmad Rozali)