PBNU Terima Kunjungan Utusan Universitas Hartford Amerika, Bahas Kerja Sama Bidang Pendidikan dan Keagamaan
Jumat, 21 Februari 2025 | 10:00 WIB

Momen Ketum PBNU Gus Yahya menerima kunjungan utusan Universitas Internasional Hartford Amerika Serikat, Prof Lohr, di ruang kerjanya, lantai 3 Gedung PBNU, Jl Kramat Raya 164, Jakarta, pada Kamis (20/2/2025). (Foto: TVNU/Miftah)
Haekal Attar
Penulis
Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menerima kunjungan resmi dari utusan Universitas Internasional Hartford Amerika Serikat (AS) Profesor Joel N Lohr di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat, pada Kamis, (20/2/25). Pertemuan ini turut dihadiri oleh Ketua PBNU Ahmad Suaedy.
Ketua PBNU Ahmad Suaedy menyampaikan bahwa ada tawaran untuk memperluas kerja sama, baik melalui program magang jangka pendek di kampus Universitas Hartford maupun peluang pendidikan lebih lanjut bagi mahasiswa Indonesia, termasuk beasiswa kompetitif yang ditawarkan.
"Mereka ingin kerja sama itu lebih lanjut dan menawarkan kalau ada teman-teman yang ingin semacam Program Post Doctoral itu satu bulan, dua bulan, atau tiga bulan sampai enam bulan. Mereka menawarkan itu kalau berminat bisa," ujar Suaedy, usai pertemuan.
Suaedy mengungkapkan bahwa Universitas Internasional Hartford memiliki hubungan yang sudah lama terjalin dengan NU dan beberapa tokoh intelektual Islam di Indonesia.
Ia menjelaskan bahwa Universitas Internasional Hartford memiliki fokus pada dialog antaragama dan telah lama bekerja sama dengan PBNU.
"Mereka adalah salah satu universitas yang cukup tua dan sudah engage (terlibat kerja sama) dengan Gus Dur dan NU sejak cukup lama, juga dengan beberapa intelektual Islam di Indonesia, karena mereka interreligius dialogue (dialog antaragama). Universitasnya itu fokus pada interreligius dialogue," kata Suaedy.
Ia menjelaskan bahwa saat ini sudah ada beberapa mahasiswa Indonesia yang silih berganti masuk dan belajar di Universitas Internasional Hartford.
"Kalau nggak salah ada 24 sekarang dari Indonesia, bukan hanya Muslim. Mereka juga kebetulan bekerja sama dengan universitas lain seperti Satya Wacana dengan UGM dan lain-lain," katanya.

Sementara itu, Profesor Lohr mengungkapkan ketertarikannya untuk belajar lebih banyak tentang Nahdlatul Ulama, sebuah organisasi besar yang dinilainya memiliki peran penting dalam kehidupan sosial dan keagamaan di Indonesia.
Menurut Lohr, meskipun pihaknya sudah cukup familiar dengan NU tetapi pertemuan ini memberikan wawasan baru mengenai tantangan yang dihadapi oleh seorang pemimpin besar seperti Gus Yahya, terutama dalam mengelola banyaknya komunitas yang berbeda-beda.
“Bagi saya, sangat menarik untuk mengetahui lebih jauh tentang peran PBNU dan dapat bekerja untuk menyebarkan pemahaman, perdamaian, dan pendidikan. Kami ingin terus membangun hubungan yang lebih erat, dan kami juga ingin menawarkan diri sebagai sumber daya bagi organisasi ini,” ujar Lohr.
Ia juga menjelaskan bahwa Universitas Internasional Hartford memiliki banyak mahasiswa Muslim Indonesia, yang terus bertambah setiap tahunnya.
Baginya, program-program yang dikerjasamakan bersama PBNU bertujuan untuk mempererat hubungan antarnegara dan memperdalam dialog antarumat beragama.
"Kami juga mengulurkan tangan kepada Gus Yahya dan mengatakan, 'Silakan biarkan kami menjadi sumber daya,' dan sedikit berbicara tentang pendidikan kami. Saya berasal dari Hartford International University, dan kami memiliki banyak mahasiswa Muslim," jelas Lohr.
Terpopuler
1
Alasan NU Tidak Terapkan Kalender Hijriah Global Tunggal
2
Khutbah Jumat: Marhaban Ramadhan, Raih Maghfirah dan Keberkahan
3
Khutbah Jumat: Bersihkan Diri, Jernihkan Hati, Menyambut Bulan Suci
4
Khutbah Jumat: Kepedulian Sosial Sebagai Bekal Menyambut Ramadhan
5
Khutbah Jumat: Sambut Ramadhan dengan Memaafkan dan Menghapus Dendam
6
Reshuffle Perdana Kabinet Merah Putih: Brian Yuliarto Jadi Mendiktisaintek Gantikan Satryo Brodjonegoro
Terkini
Lihat Semua