Pengasuh Pesantren Hidayatul Mubtadiin Minta Masyarakat Kalbar Jaga Kesehatan Gambut
Kamis, 19 Desember 2019 | 23:30 WIB
Pengasuh Pesantren Hidayatul Mubtadiin, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Ustadz Ahmad Muhidin Solih saat sambutan Sosialisasi Pengolahan Lahan Gambut Tanpa Bakar dalam Rangka Sekolah Lapang Pertanian Berbasis Pesantren kepada Santri dan Masyarakat di pesantrennya, Kamis (19/12). (Foto: NU Online/Rahman)
Abdul Rahman Ahdori
Kontributor
Kubu Raya, NU Online
Pengasuh Pesantren Hidayatul Mubtadiin, Ustadz Ahmad Muhidin Solih meminta kepada masyarakat di Kalimantan Barat (Kalbar) agar gigih menjaga kesehatan lahan gambut. Menurutnya, gambut dapat memberikan manfaat yang banyak jika ada kemauan masyarakat untuk mengelolanya dengan baik dan benar.
Selama ini, lanjutnya, lahan gambut justru memberikan dampak buruk akibat ada kelompok orang yang sengaja membakarnya. Sikap sebagian kelompok masyarakat tersebut telah banyak merugikan berbagai pihak, terutama alam dan masyarakat sekitar.
"Kita harus gigih, semua tokoh di jami’yah di pengajian di pertemuan penting, harus disuarakan soal larangan membakar lahan gambut ini. Karena itu sangat penting sinergitas masyarakat dan pemerintah, NU dan pemerintah," kata Ustad, Ahmad Muhidin Solih seusai kegiatan Sosialisasi Pengolahan Lahan Gambut Tanpa Bakar dalam Rangka Sekolah Lapang Pertanian Berbasis Pesantren kepada Santri dan Masyarakat di pesantren Hidayatul Mubtadiin, Kubu Raya, Kalimantan Barat, Kamis (19/12).
Peran masyarakat, kata dia, adalah kunci dari seluruh masalah yang dihadapi. Untuk itu jika ada instruksi dari Ormas seperti PBNU kaitannya dengan menjaga lingkungan akan memiliki pengaruh besar untuk membawa perubahan yang positif.
"Dulu gambut ini benar-benar memberikan kami banyak manfaat. Airnya bersih dan bisa diolah menjadi lahan pertanian yang bagus, tapi sekarang perlu banyak waktu agar lahan gambut bisa diolah," tuturnya.
Ia berharap ada kesadaran penuh dari masyarakat untuk tidak terlibat melakukan pembakaran lahan gambut. Kegiatan itu telah terbukti merugikan berbagai hal, antara lain merugikan ekonomi daerah, kesehatan masyarakat, dan lingkungan hidup Dunia.
Hadir pada kegiatan tersebut, Ketua PP LPP PBNU, Al Amin Nasution, Deputi Bidang Sosialisasi Edukasi, Partisipasi dan Kemitraan BRG (Badan Restorasi Gambut) RI, Myrna A Safitri, Sekretaris PWNU Kalbar, Hasyim Hadrawi, aparat pemerintah setempat dan ratusan santri serta masyarakat Sungai Raya, Kubu Raya, Kalimantan Barat.
Kontributor: Abdul Rahman Ahdori
Editor: Aryudi AR
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
250 Santri Ikuti OSN Zona Jateng-DIY di Temanggung Jelang 100 Tahun Pesantren Al-Falah Ploso
Terkini
Lihat Semua