Di dalam pertemuan tersebut dipastikan pula bahwa LSN atau liga sepak bola antarpondok pesantren se-Indonesia tersebut akan berlangsung selama tiga bulan, yaitu dari pertengahan September sampai November.
Ketua Rabithah Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama H Abdul Ghofarrozin (Gus Rozin) mengatakan, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, tahun ini penyelenggaraan liga santri terlambat dilaksanakan. Biasanya digelar sejak Mei di masing-masing region, tahun 2019 ini liga santri baru dimulai September.
Perbedaan kedua, kata dia, soal kemandirian. Jika tahun-tahun sebelumnya dibantu anggaran negara, maka tahun ini tidak lagi. Keuangan diserahkan kepada masing-masing tim.Ia mengharapkan panitia penyelenggara di daerah dan tim-tim pesantren harus mampu mencari sponsor.
Ia bersyukur ternyata pesantren-pesantren masih tetap semangat untuk turut serta dalam LSN 2019.
Adapun perbedaan kedua, LSN 2019 lebih fokus kepada pegembangan kualitas.
"Tahun-tahun sebelumnya LSN diikuti seribu lebih pesantren di seluruh Indonesia, tapi kali ini kita akan fokus kualitas, bukan kuantitas," katanya.
Direktur Eksekutif Liga Santri Nusantara M Alfu Ni'am mengatakan, LSN 2019 terdiri dari 27 regional yang mencakup 34 provinsi seluruh Indonesia.
"Tahun ini diperkirakan akan diikuti 800-an pesantren di seluruh Indonesia yang terdapat di 27 region," kata Ni'am.
Editor: Alhafiz Kurniawan
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Isra Mi’raj, Momen yang Tepat Mengenalkan Shalat Kepada Anak
2
Khutbah Jumat: Kejujuran, Kunci Keselamatan Dunia dan Akhirat
3
Khutbah Jumat: Rasulullah sebagai Teladan dalam Pendidikan
4
Khutbah Jumat: Pentingnya Berpikir Logis dalam Islam
5
Khutbah Jumat: Peringatan Al-Qur'an, Cemas Jika Tidak Wujudkan Generasi Emas
6
Gus Baha Akan Hadiri Peringatan Isra Miraj di Masjid Istiqlal Jakarta pada 27 Januari 2025
Terkini
Lihat Semua