Sanad Keguruan Bedakan Aswaja NU dan Kelompok Lain
Sabtu, 28 Maret 2015 | 21:03 WIB
Yogyakarta, NU Online
Katib Aam PBNU KH Malik Madani menegaskan kembali pentingnya ketersambungan pemikiran dalam beragama. Ketersambungan antara guru dan murid hingga ke masa Rasulullah SAW ini, menurutnya, menjadi bagian tidak terpisahkan dari Islam itu sendiri.
<>
Demikian disebutkan Kiai Malik ketika menyinggung perihal tema “Khosois Aswaja” yang akan dibahas peserta bahtsul masail pra muktamar NU di di pesantren Krapyak, Yogyakarta, Sabtu (28/3) siang.
“Perlu diingat, Aswaja itu tidak hanya sekadar praktik tasamuh dan tawasut tetapi juga dalam pemikiran. Pasalnya, tidak ada keterputusan antara kita dan kitab-kitab salafus saleh. Ini salah satu yang membedakan NU dari kelompok suni lainnya,” kata Kiai Malik.
Senada dengan Kiai Malik, Wakil Katib Syuriyah PBNU KH Yahya Cholil Staquf jelas mengatakan bahwa sanad antara guru dan murid hingga kalangan salafus saleh, tabi’in, sahabat dan Rasulullah SAW mengikat secara kelimuan.
“Artinya mereka memiliki tanggung jawab. Dan ini merupakan tanggung jawab besar bagi para penerus Aswaja terutama di yaumil hisab kelak. Dengan ikatan ini, mereka akan berhati-hati dalam memahami dan mempraktikkan nilai-nilai agama,” ujar Gus Yahya. (Alhafiz K)
Terpopuler
1
Alasan NU Tidak Terapkan Kalender Hijriah Global Tunggal
2
Khutbah Jumat: Bersihkan Diri, Jernihkan Hati, Menyambut Bulan Suci
3
Khutbah Jumat: Sambut Ramadhan dengan Memaafkan dan Menghapus Dendam
4
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Amalan Persiapan kangge Mapag Wulan Ramadhan
5
Khutbah Jumat: Optimisme Adalah Kunci Kesuksesan
6
Hukum Trading Crypto dalam Islam: Apakah Crypto Menguntungkan atau Berisiko?
Terkini
Lihat Semua