“Ada perbedaaan tapi tidak ada permusuhan. Ada koeksistensi damai,” kata Gus Ulil Abshar Abdalla saat menjadi narasumber dalam bincang bersama Sejarawan Bonnie Triyana di media sosial Instagram pada Selasa (12/5).
Gus asal Pati, Jawa Tengah itu lahir dan tumbuh di lingkungan pesantren. Di sekitar tempat tinggalnya saat itu, terdapat masyarakat abangan yang sangat kental sekali dengan beragam tradisinya. Ia menyebut di antara ciri-cirinya adalah mengundang pementasan kesenian wayang dan kentrung dalam setiap hajatan, serta meletakkan sesaji saat menanam padi.
Saat kecil itu, setiap kali di sekitar terdapat hajatan, maka ia dikunci di kamar oleh orang tuanya. Hal itu dilakukan agar ia tidak dapat menonton wayang semalam suntuk. Namun, ia beberapa kali lolos dan bisa menikmati kesenian yang digemarinya tersebut.
Pemersatu Santri dan Abangan
Bahkan, lanjutnya, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung membuat satu lembaga khusus untuk menjembatani kedua kelompok tersebut. “IAIN Tulungagung itu membuat satu center kajian Islam Santri dan Abangan dan berusaha mempertemukan dua kultur ini,” ujarnya.
Lebih lanjut, pengajar di Fakultas Islam Nusantara Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) Jakarta itu juga menjelaskan bahwa meskipun kaum abangan dan kaum santri atau putihan ini merupakan kategorisasi budaya, memberikan dampak terhadap politik.
Gus Ulil juga ingat bahwa Bung Karno merupakan sintesis santri dan abangan. Sebab, Bapak Proklamator Indonesia itu dikagumi oleh orang NU, Muhammadiyah, Persis, juga kaum Abangan.
Pun ia menyebut penyanyi yang beberapa hari lalu meninggal, yakni Didi Kempot. Menurutnya, sosok pelantun lagu-lagu campursari itu penting sebagai pemersatu kultur abangan dan santri mengingat musiknya yang dinikmati oleh semua kalangan, termasuk dua kelompok tersebut.
Pewarta: Syakir NF
Editor: Abdullah Alawi
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Isra Mi’raj, Momen yang Tepat Mengenalkan Shalat Kepada Anak
2
Khutbah Jumat: Kejujuran, Kunci Keselamatan Dunia dan Akhirat
3
Khutbah Jumat: Rasulullah sebagai Teladan dalam Pendidikan
4
Khutbah Jumat: Pentingnya Berpikir Logis dalam Islam
5
Khutbah Jumat: Peringatan Al-Qur'an, Cemas Jika Tidak Wujudkan Generasi Emas
6
Gus Baha Akan Hadiri Peringatan Isra Miraj di Masjid Istiqlal Jakarta pada 27 Januari 2025
Terkini
Lihat Semua