Nasional

Sejak Lahir, NU Anut Islam Moderat

Rabu, 9 Mei 2018 | 13:11 WIB

Pekanbaru, NU Online 
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Said Aqil Siroj menegaskan bahwa NU sejak lahirnya Islam yang dianut NU adalah Islam moderat (wasthiyah).

"Sejak lahirnya, Islam NU ya Islam wasathiyah," ujarnya saat memberikan sambutan pada peringatan Hari Lahir NU ke-92 di halaman Masjid Agung An-Nur, Pekanbaru, Riau, Rabu (9/5).

Lebih lanjut, Kiai Said menyatakan bahwa Islam NU merupakan kelanjutan dari Wali Songo. Islam model ini, lanjutnya, menjadikan budaya sebagai infrastrukturnya.

Nadran di daerah pesisir, Kiai Said memberi contoh, diisi dengan istighatsah. Sementara sesajennya dijadikan sebagai berkat. Selain itu, peringatan wafatnya sesorang sampai tujuh hari, lanjutnya, diisi dengan tahlilan. Hal ini dilakukan sejak NU didirikan. 

Selain itu, ia menyebut amanat dari Hadratussyekh KH Hasyim Asy'ari yaitu wathaniyah, kebangsaan.

"Kita dititipi Mbah Hasyim agar menjaga mengawal negara Republik Indonesia," katanya. 

Mengenai rencana PWNU Riau membangun gedung NU sembilan lantai, Kiai Said mengatakan meminta agar hal itu terlaksana. Insyaallah, lanjutnya, Allah akan mencarikan jalan untuk merampungkan hajat tersebut.

Gedung ini rencananya bakal dibangun di atas tanah hibah dari Pemerintah Kota Pekanbaru seluas 2184 hektar. Hal ini disampaikan oleh Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Riau T Rusli Ahmad saat memberikan sambutan.

Hadir pada kegiatan tersebut Mustasyar PBNU KH Anwar Manshur, Rais Syuriyah PBNU KH Ahmad Ishomuddin, Wakil Ketua Umum PBNU H Ma'shum Mahfudz, Ketua PBNU H Marsudi Syuhud, KH Abdul Mannan Abdul Ghani, H Robikin Emhas, H Juri Ardiantoro, H Syahrizal Syarif, Sekretaris Jenderal PBNU H Helmy Faishal Zaini, Wakil Sekretaris Jenderal H Andi Najmi Fuadi, Ulil Abshar Hadrawi, dan Ketua Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) PBNU KH Abdul Ghaffar Rozin. (Syakir NF/Abdullah Alawi)