Nasional

Silaturahim ke PBNU, Dubes RRT Disuguhi Ubi Rebus

Jumat, 16 Maret 2018 | 10:45 WIB

Silaturahim ke PBNU, Dubes RRT Disuguhi Ubi Rebus

Dubes RRT Xiau Qian (kedua dari kanan) bersama pengurus PBNU

Jakarta, NU Online 
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menerima kunjungan silaturahim Duta Besar (Dubes) Republik Rakyat Tiongkok (RRT) untuk Indonesia yang baru, Xiau Qian di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Jumat (16/3).

Pertemuan yang berlangsung sekitar sejam itu membicarakan banyak hal, di antaranya tentang antidiskriminasi, hubungan kebudayaan Cina dengan Indonesia dan tentang posisi Nahdlatul Ulama terkait radikalisme. 

Menurut Kiai Said, diskriminasi terhadap warga Cina sudah dihapuskan. Hal tersebut diperjuangkan oleh KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang puncaknya dengan memperbolehkan warga Cina menggelar perayaan Imlek. 

"Mengakui keberadaan warga Cina. Haknya diakui," katanya 

Kiai Said yang didampingi Ketua PBNU H. Marsudi Syuhud dan Bendahara Umum PBNU H Ing Bina Suhendra juga mengungkapkan tentang jalinan antara Indonesia dengan RRT dalam bidang kebudayaan. 

"Indonesia dengan Cina baik. Dalam kebudayaan baik," katanya 

Selain itu, Kiai Said juga menegaskan tentang posisi organisasi NU terhadap radikalisme dan terorisme. 
"Saya jamin tidak satu pun (warga NU) terlibat ISIS, Al-Qaeda. Satu pun tidak ada," katanya. 

Sementara Dubes RRT Xiau Qian mangku sangat berterima kasih kepada NU dan berharap ke depan bisa melakukan kerja sama. 

Seperti biasanya, setiap tamu yang berkunjung ke PBNU disajikan ubi rebus. Setelah berbincang, antara tuan rumah dan tamu langsung menyantap ubi yang ada di meja, termasuk dengan Dubes RRT.

"Ada ini (di Cina)?" tanya Kiai Said kepada Dubes sambil menunjuk ubi rebus. 

"Ada," seloroh Ketua PBNU H Marsudi Syuhud dengan lantang dan seketika ketawa meledak. 

“Pak Marsudi Syuhud ini, Dubes yang ditanya, kok sampean yang jawab,” kata Kiai Said. (Husni Sahal/Abdullah Alawi)