Jakarta, NU OnlineÂ
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) H Robikin Emhas mengatakan,Â
tugas utama untuk memberantas kemiskinan, termasuk di dalamnya adalah stunting sebagai dampak langsung merupakan dibebankan kepada negara.Â
"Misalnya di pasal 34 fakir miskin dan anak terlantar ," kata Robikin saat membuka Halaqah Alim Ulama dan Da'iyah NU yang diselenggarakan Pimpinan Pusat Fatayat NU di lantai lima, gedung PBNU, Jakarta Pusat, Senin (13/11).
Hal tersebut, katanya, sebagaimana dikatakan dengan jelas dalam Al-Qur'an. Pertama, memastikan warga negaranya terbebas dari kelaparan, gizi buruk, segala macam penyakit yang bisa ditimbulkan dari kemiskinan.Â
Kedua, memberi jaminan serta perlindungan atas keamanan. Yakni memastikan bahwa setiap warga negara terbebas dari rasa takut. Misalnya rasa takut untuk menyampaikan pendapat.Â
"Sekarang kan banyak orang yang menyampaikan kebenaran merasa terancam karena digunakan mimbar untuk menebarkan hoaks, untuk memfitnah, untuk hate speech," ujar alumnus Pesantren Miftahul Huda Gading, Malang.Â
Di antara narasumber yang mengisi Halaqah ini, ialah Rais Syuriyah PBNU KH Ishomuddin, dan Guru Besar dan Ahli Gizi The University of Alma Ata Hamam Hadi.Â
Pada acara bertema "Jihad Cegah Stunting" ini diikuti peserta dari para kiai NU, Da'iyah Fatayat NU DKI Jakarta dan Kepulauan Seribu, Pengurus Wilayah dan Pengurus Cabang Fatayat Jakarta, Pengurus Cabang Muslimat Jakarta Barat, dan sejumlah pengurus Nasyiatul Aisyiah Muhammadiyah. (Husni Sahal/Abdullah Alawi)Â