Jakarta, NU Online
Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ma’ruf Amin berharap santri di masa yang akan datang memberikan jalan keluar atas kondisi dan problem yang terjadi saat ini. Harus diakui, kata Kiai Ma’ruf, santri sekarang menghadapi tantangan lebih berat.
“Harus menguasai digital untuk menghadapi tantangan global. Termasuk belajar ilmu siasat ekonomi dan kebudayaan," jelas Kiai Ma’ruf dikutip NU Online, Ahad (21/10) dalam keterangan tertulisnya.
Kapasitas dalam penguasaaan teknologi digital dan ekonomi untuk santri sesuai dengan tema Hari Santri 2018 yang diangkat PBNU Dedikasi Santri untuk Indonesia Mandiri.
Kemandirian di zaman global di antaranya bisa tercapai dengan penguasaan teknologi dan penguatan bidang-bidang ekonomi, terutama pemberdayaan.
Pengasuh Pondok Pesantren An-Nawawi Tanara, Serang, Banten ini juga berpesan kepada para santri zaman sekarang bahwa meningkatkan kapasitas personal menjadi hal penting dalam menghadapi perkembangan zaman.
Kapasitas personal tersebut menurut Kiai Ma’ruf Amin ialah selain belajar Al-Qur’an dan menguasai kitab kuning, santri juga perlu belajar ilmu-ilmu umum lainnya yang bermanfaat bagi kehidupan manusia.
"Santri sekarang juga harus melengkapi diri melawan isu-isu yang ada agar dapat menangkap berita miring dan hoaks. Jadi, tidak hanya mampu membaca Al-Qur’an dan menulis serta membaca Kitab Kuning," ucap Kiai Ma'ruf. (Fathoni)