Nasional

Temui Presiden Jokowi, PBNU Gagas Forum Dialog Antaragama dalam KTT ASEAN

Jumat, 9 Juni 2023 | 16:45 WIB

Temui Presiden Jokowi, PBNU Gagas Forum Dialog Antaragama dalam KTT ASEAN

Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya). (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggagas forum dialog antaragama dan budaya dalam rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN. Rencananya, agenda ini bakal digelar pada September 2023 mendatang.


Gagasan ini disampaikan langsung Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya kepada Presiden RI Joko Widodo saat mengunjungi Istana Negara, Jakarta pada Jumat (9/10/2023).


“Kami mohon izin kepada Presiden untuk menyelenggarakan forum ini dan beliau memberi izin, sekarang kami sudah siap segala sesuatunya,” ungkap Gus Yahya usai pertemuan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta dilansir Antara, Jumat (9/6/2023).


Selain melaporkan perkembangan gagasan forum dialog antaragama, Gus Yahya juga menjelaskan kedatangannya menghadap Presiden Jokowi untuk meminta saran terkait waktu pelaksanaan di tengah KTT ASEAN ke-43 yang digelar di Jakarta pada 5-7 September 2023.


Ia meminta Presiden Joko Widodo untuk dapat membuka dan memberikan pidato kunci dalam forum yang bernama ASEAN Intercultural and Interreligious Forum tersebut.


Gus Yahya menilai forum ini digelar dengan semangat yang sama ketika PBNU menggagas G20 Religion of Twenty atau R20. R20 merupakan sebuah forum yang mempertemukan para pemimpin agama-agama dan sekte-sekte dengan peserta utama dari negara-negara anggota G20.


"Ini semangatnya sama dengan R20, semangatnya sama, tapi karena ini terkait dengan ASEAN nanti kami tidak akan menggunakan nama R20, ini forum ASEAN, forum antaragama dan antarbudaya ASEAN," katanya.


Sebelumnya, PBNU sukses menginisiasi forum R20 yang digelar selama dua hari pada 2-3 November 2022 di Hotel Grand Hyatt, Nusa Dua, Bali.


Gelaran inisiatif Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu dihadiri oleh puluhan pembicara dengan ratusan partisipan dari mancanegara. Total, ada sekitar 338 partisipan dan 124 di antaranya dari luar negeri dengan 45 pembicara mengisi forum tersebut.


Gus Yahya menyampaikan bahwa gagasan gelaran R20 adalah mengumpulkan para pemimpin agama dunia untuk membangun dialog yang jujur dan lugas mengenai beragam topik.


Adapun topik yang dikaji pada forum R20 meliputi Historical Grievances (Kepedihan Sejarah), Pengungkapan Kebenaran, Rekonsiliasi, dan Pengampunan; Mengidentifikasi dan Merangkul Nilai-Nilai Mulia yang Bersumber dari Agama dan Peradaban Besar Dunia; Rekontekstualisasi Ajaran Agama yang Usang dan Bermasalah; Mengidentifikasi Nilai-Nilai yang Dibutuhkan untuk Mengembangkan dan Menjamin Koeksistensi Damai; dan Ekologi Spiritual.


Pewarta: Nuriel Shiami Indiraphasa

Editor: Fathoni Ahmad