Bogor, NU Online
Waktu terus bergulir ke depan. Usia juga tak dapat dipungkiri terus menua seiring melajunya zaman. Regenerasi dalam kepemimpinan dan keilmuan harus terus berjalan.
Â
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj mengajak civitas academica Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) untuk meningkatkan kompetensinya agar mampu melanjutkan tongkat estafet tersebut.
Â
"Mari, Unusia melaksanakan upaya cerdas agar outputnya siap menerima estafet," katanya saat memberikan Orasi Ilmiah pada Wisuda Unusia Tahun Akademik 2019-2020 di Kampus Unusia Kemang, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (14/12).
Â
Upaya cerdas itu sebagai langkah menjalankan perintah Allah SWT untuk membangun dan mengembangkan hal-hal positif bagi masyarakat. Sebab, katanya, percuma berorganisasi tanpa melakukan hal tersebut.
Â
"Percuma berorganisasi, bernegara kalau gak ada agenda membangun hal positif, pendidikan; kesehatan; prestasi," ujar Pengasuh Pondok Pesantren Al-Tsaqafah Ciganjur, Jakarta Selatan itu.
Â
Bahkan, Kiai Said menegaskan umat Islam harus kompetitif di tengah persaingan global yang begitu ketat, tidak hanya mengandalkan komparatif, membandingkan dengan lainnya saja.
Â
Hari ini, umat Islam, khususnya NU, menurutnya masih belum mampu berlomba-lomba dalam hal kebaikan. "Belum bisa musabaqah. Makanya jangan salahkan siapa-siapa ketika pilpres suara kita dimanfaatkan tapi setelah selesai kita ditinggal," ujarnya.
Â
Di samping itu, Kiai Said juga mengajak semua hadirin untuk 'merapatkan barisan'. Sebab, berjuang sendirian akan sulit untuk mencapai cita-cita bersama. "Tidak mungkin kita berbuat itu tanpa ada shoffin wahid," katanya.
Â
Di samping melakukan hal positif bagi masyarakat, orang-orang dalam berorganisasi dan bernegara juga diperintahkan untuk mengentaskan kemiskinan dan menyemai perdamaian di antara manusia.
Â
Tahun ini, Unusia mewisuda 267 mahasiswanya dari jenjang diploma, sarjana, hingga magister.
Â
Pewarta: Syakir NF
Editor: Syamsul Arifin