Wakil Ketua NU Banten Jelaskan Dua Faktor Penyebab Melemahnya Suatu Negara
Ahad, 18 Juli 2021 | 12:00 WIB
Disisi Saidi Fatah
Kontributor
Jakarta, NU Online
Hampir semua negara hancur disebabkan oleh dua faktor, yaitu kesewenang-wenangan dari para penguasa dan perpecahan dikalangan elit penguasa. Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Banten KH Sukron Makmun dengan mengutip pandangan Ibnu Khaldun.
Ia menjelaskan bahwa kesewenang-wenangan para penguasa terbukti meruntuhkan Daulah Umayyah yang berada di Spanyol dan Daulah Turki Utsmani.
"Ini tidak terjadi pada negara Islam, negara non-Islam pun memiliki sebab peruntuhan yang sama. Artinya ini sudah sunnatullah negara akan runtuh. Biasanya ditandai ketika penguasa sewenang-wenang, tidak memperhatikan hak masyarakat," kata Kiai Sukron dalam acara pembacaan Shalawat Nariyah dan Doa untuk Keselamatan Bangsa yang diselenggarakan oleh TVNU secara virtual, pada Sabtu (17/7) malam.
Sementara itu, faktor kedua perpecahan di kalangan elit penguasa juga dapat menghancurkan kedaulatan negara. Tidak hanya penguasa politik, tetapi juga para ulama. "Jadi, para pemimpin dan tokoh di levelnya masing-masing, kalau mulai ada perpecahan maka sebenarnya kita tinggal menunggu," tuturnya.
Menurut Kiai Sukron, perpecahan di kalangan elit baik politik maupun intelektual itu sangat berbahaya. Pasalnya, hal tersebut dapat berbuntut pada disintegrasi atau akan melahirkan tokoh-tokoh yang picik.
Ia mencontohkan Somalia yang menjadi tidak efektif karena setiap kelas memiliki pemimpin kafilah masing-masing yang sulit untuk bersama. Karenanya, Kiai Sukron berharap, Indonesia tidak terjadi hal demikian. Selama masih ada ormas besar seperti NU dan Muhammadiyah yang masih kompak dengan pemerintah, ia meyakini kesatuan dan persatuan bangsa akan tetap terjaga, serta dalam lindungan Allah swt.
"Kiai atau seorang yang alim merupakan kepercayaan Allah, sehingga para tokoh ini diharapkan jangan sampai centang renang. Kita harus bersatu, tulus untuk bareng-bareng dengan umaro agar kita keluar dari wabah dan krisis Covid-19," paparnya.
Mengutip sabda Nabi Muhammad saw, ia menjelaskan bahwa ada dua golongan di kalangan umatnya ketika dua golongan ini baik, maka umat akan baik. Tetapi, ketika dua golongan ini rusak, maka umat juga akan rusak.
"Makanya para kiai dan para tokoh di levelnya masing-masing harus kompak dengan para umaro. Kita niat ibadah agar wabah ini segera dihilangkan oleh Allah dan semua krisis bisa kita tanggulangi bersama," ujar Kiai Sukron.
Adapun ciri masyarakat atau suatu negara yang kuat, menurut Kiai Sukron, adalah memiliki solidaritas yang kokoh. Artinya, mereka saling menghargai, memberi, dan melindungi satu sama lain, serta harus sama-sama memiliki rasa kepemilikan terhadap bangsa.
Selain itu, kualitas dan kuantitas pada sumber daya manusia (SDM) menjadi ciri lain. Sebab, rakyat yang setia kepada negaranya akan menambah makna stategis maupun dampak positif lain, baik secara ekonomi maupun lainnya.
Kontributor: Disisi Saidi Fatah
Editor: Syakir NF
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Isra Mi’raj, Momen yang Tepat Mengenalkan Shalat Kepada Anak
2
Khutbah Jumat: Kejujuran, Kunci Keselamatan Dunia dan Akhirat
3
Khutbah Jumat: Rasulullah sebagai Teladan dalam Pendidikan
4
Khutbah Jumat: Pentingnya Berpikir Logis dalam Islam
5
Khutbah Jumat: Peringatan Al-Qur'an, Cemas Jika Tidak Wujudkan Generasi Emas
6
Gus Baha Akan Hadiri Peringatan Isra Miraj di Masjid Istiqlal Jakarta pada 27 Januari 2025
Terkini
Lihat Semua