Nasional

Wapres Harapkan Ulama Terus Sumbang Bangsa

Jumat, 29 Juni 2012 | 16:06 WIB

Tasikmalaya, NU Online
Wakil Presiden (Wapres) Indonesia, Boediono berharap para ulama dan cendekiawan dapat terus menyumbangkan pemikiran sehingga mampu melewati segala tantangan yang dihadapi bangsa.<>

"Para ulama dan cendekiawan, saya berharap dapat terus memberikan pemikirannya agar bangsa ini bisa melewati segala tantangan yang dihadapi saat ini, maupun di waktu mendatang," kata Boediono dalam sambutan pembukaan Ijtima Ulama ke-IV di komplek pondok pesantren Cipasung, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Jum'at (29/6).

Menurut dia, ijtima ulama bertemakan Meningkatkan Pengkhidmatan Ulama Dalam Mengatasi Masalah Bangsa merupakan salah satu kegiatan penting dalam memberikan peran untuk bangsa dan seluruh umat Islam.

Para ulama yang menjadi bagian dari bangsa Indonesia, kata Boediono memiliki peran dalam mebimbing dan mengarahkan umat dalam kehidupan kebangsaan yang lebih baik berdasarkan ajaran agama.

"Bahwa tradisi ijtima ulama ini memiliki makna penyegaran dan pencerahan pemikiran," katanya.

Ia mengatakan, umat manusia sedang berada pada era demokrasi yang semakin terbuka dengan perkembangan sistem dan teknologi yang terus berkembang pesat.

Terus berkembangnya zaman, menurut Bodiono maka berdampak terhadap permasalahan umat Islam yang terus mengalami perubahan.

"Untuk itu berkumpul disini (ijtima) untuk mencurahkan segenap pikiran, berdasarkan ilmu maupun bidang masing-masng untuk memecahkan berbagai tantangan bangsa, berdasarkan al-quran dan hadits," katanya.

Ia percaya majelis ulama dapat memberikan pemikiran untuk bisa menjawab dan menyelesaikan segala permasalahan bangsa Indonesia.

Dalam ijtima itu, menurut Boediono para ulama dalam negeri maupun luar negeri dapat bersama-sama mencurahkan pemikirannya untuk menjawab masalah yang berkaitan dengan hukum Islam.

"Para ulama dan cendekiawan untuk bersama-sama mencurahkan segenap pikiran untuk menjawab berbagai masalah baik yang terkait dengan fiqih maupun hukum islam, maupun masalah strategi kebangsaan yang aktual baik dari segi lokal maupun nasional," katanya.

Sementara itu ijtima diselenggarakan selama empat hari hingga 2 Juli 2012, selain dihadiri perwakilan ulama dari 33 negara, juga hadir dari unsur Dewan Pimpinan MUI pusat, anggota komisi Fatwa MUI pusat, pimpinan komisi kelembagaan ormas Islam pusat, pimpinan Fakultas Syariah IAIN atau UIN.

Selanjutnya dihadiri ketua umum MUI, KH Sahal Mahfudh, pimpinan MUI provinsi, kabupaten dan kota di Indonesia, cendekiawan muslim, unsur perorangan atau tokoh masyarakat, serta unsur organisasi Islam luar negeri.

 


Redaktur : Syaifullah Amin
Sumber    : Antara