Judi Online: Kemerosotan Moral dan Amanah Negara yang Dikhianati
Kamis, 14 November 2024 | 16:27 WIB
Emha Nabil Haroen
Kolomnis
Sebagai santri yang pernah mengemban amanah rakyat di parlemen, saya menyaksikan dengan getir ketika fenomena judi online yang merasuk ke lapisan masyarakat, menjelma menjadi bahaya yang tak terbendung. Judi online bukan sekadar godaan digital, tapi luka dalam moralitas bangsa.
Masyarakat kita, dengan segala upaya keras menuju kebangkitan moral dan akhlak, kini dihadapkan pada kenyataan bahwa mereka yang diamanahi tugas suci melindungi justru terjerumus menjadi pelindung aktivitas terlarang. Ini bukan hanya dosa individu, tetapi kejahatan terhadap kepercayaan publik, terhadap amanah yang seyogianya dijaga.
Maka pertanyaannya, akankah kita diam dan membiarkan ini berlalu? Ataukah kita harus bangkit, bersatu dalam satu suara untuk menyelamatkan bangsa dari ancaman moral yang menggerogoti sendi-sendi kebaikan masyarakat?
Dampak Judi Online
Judi online bukan sekadar permainan angka atau taruhan keberuntungan, melainkan jebakan halus yang menghancurkan masa depan individu dan menghancurkan keluarga. Ketika orang tergoda oleh ilusi kaya instan, mereka menyerahkan diri pada permainan yang tak pernah berakhir, menggiring mereka dalam lingkaran utang dan kehilangan.
Inilah racun yang, perlahan namun pasti, melemahkan tatanan sosial kita, menghancurkan harapan generasi muda, bahkan mendorong mereka untuk menempuh jalan kriminal demi memuaskan candu mereka.
Dan lebih mengerikan lagi, ketika tangan-tangan birokrat yang seharusnya menjaga amanah negara justru terlibat dalam melindungi situs-situs judi ini, apa yang bisa kita harapkan dari kepercayaan masyarakat terhadap institusi negara? Pengkhianatan ini lebih dari sekadar pelanggaran hukum; ia adalah luka dalam yang memerlukan penyembuhan segera.
Tanggung Jawab Negara
Fungsi legislasi sangat penting, saya memahami bahwa regulasi tak boleh hanya berupa teks kosong di atas kertas. Hukum yang sejati adalah hukum yang mampu mencegah kerusakan dan memberikan efek jera bagi pelanggarnya. Tidak ada ruang untuk ketidakjelasan atau kompromi di sini. Pemerintah harus memperkuat pengawasan dan menegakkan sanksi keras bagi mereka yang terlibat dalam perjudian online, termasuk aparat yang melanggar amanah.
Regulasi tidak cukup hanya untuk mencegah teknis penyebaran judi online. Ia harus dilengkapi dengan semangat moral dan komitmen untuk membangun bangsa yang berintegritas. Pengawasan internal harus diperketat, dan integritas aparatur harus diperkuat. Tanpa ini, kita hanya akan terus berputar dalam lingkaran masalah yang tak pernah selesai.
Peran Pesantren dan Pendidikan Moral
Pesantren bukan sekadar lembaga pendidikan; ia adalah benteng moral, pusat pembentukan karakter, dan penyuluh nilai-nilai agama. Sebagai santri, saya meyakini bahwa pesantren memiliki peran sentral dalam menanamkan kesadaran tentang bahaya judi dan mempersiapkan generasi yang tangguh secara moral. Pendidikan agama di pesantren harus memperkuat komitmen santri untuk menolak segala bentuk perjudian dan gaya hidup instan yang menipu.
Pesantren bisa menjadi teladan dalam gerakan sosial, bersama dengan ormas-ormas keagamaan, untuk memperkuat benteng moralitas bangsa ini. Kita perlu menanamkan kepada masyarakat, khususnya generasi muda, bahwa keberhasilan dan kesejahteraan yang sejati hanya bisa dicapai melalui kerja keras dan kejujuran, bukan dengan jalan pintas yang penuh dengan jebakan seperti judi online.
Kolaborasi Total
Perang melawan judi online tidak bisa dimenangkan oleh satu pihak saja. Ini adalah tantangan kolektif yang memerlukan kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan komunitas religius. Pemerintah harus merangkul organisasi-organisasi Islam, pesantren, dan lembaga pendidikan untuk menyebarkan pemahaman tentang dampak buruk judi online. Literasi digital perlu diperkuat agar masyarakat, terutama generasi muda, lebih memahami dan waspada terhadap bahaya judi.
Kampanye edukasi dan sosialisasi yang melibatkan tokoh agama, penggiat sosial, dan pemerintah harus dijalankan secara berkesinambungan dan masif. Masyarakat harus disadarkan bahwa judi online bukanlah sekadar hiburan, melainkan ancaman yang nyata bagi kehidupan mereka. Ketika seluruh elemen bangsa bergerak dengan satu tujuan, kita bisa menciptakan lingkungan yang bersih dari pengaruh buruk judi online.
Baca Juga
Ciri Dasar Aplikasi berbasis Judi Online
Khatimah
Kasus keterlibatan oknum pemerintah dalam perlindungan terhadap situs judi online adalah tragedi moral yang mendesak untuk diatasi. Sebagai santri yang pernah duduk di parlemen, saya menyerukan kepada seluruh pihak untuk bersatu dan bergerak bersama dalam menjaga moralitas bangsa dan menegakkan keadilan.
Hanya dengan regulasi yang tegas, pendidikan moral yang berkelanjutan, dan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, masyarakat, dan komunitas religius, kita bisa membebaskan bangsa ini dari cengkeraman judi online yang merusak.
Marilah kita jaga amanah bangsa ini agar tetap berjalan di jalan yang benar. Tidak ada kemajuan tanpa integritas. Tidak ada kesejahteraan tanpa kebenaran. Inilah panggilan kita, panggilan untuk kembali ke nilai-nilai dasar, untuk menjadi bangsa yang bermartabat, dan untuk menjaga agar generasi mendatang terbebas dari godaan-godaan yang bisa menghancurkan mereka. Hanya dengan demikian, kita bisa menciptakan masa depan yang lebih baik untuk Indonesia tercinta.
Muchamad Nabil Haroen, alumnus Pondok Pesantren Lirboyo, anggota DPR RI 2019-2024, Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
3
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Hukum Pakai Mukena Bermotif dan Warna-Warni dalam Shalat
6
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
Terkini
Lihat Semua