Wakil Ketua DPR Harap Sarbumusi Mampu Hadapi Problem Buruh di Tengah Pandemi
Sabtu, 26 September 2020 | 08:45 WIB
Jakarta, NU Online
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI H Abdul Muhaimin Iskandar berharap Konfederasi Serikat Buruh Muslim Indonesia (K-Sarbumusi) Nahdlatul Ulama mampu menghadapi setiap tantangan Covid-19 yang menyasar buruh di Indonesia.
Menurut dia, tantangan Covid-19 seperti tingginya angka pemutusan hubungan kerja yang mengakibatkan melemahnya ekonomi menjadi perhatian khusus oleh semua pihak termasuk oleh DPR RI. Bagi dia, masalah ekonomi dan kesehatan dua hal utama yang harus diperjuangkan karena menyangkut sendi kehidupan bangsa.
Masa sulit seperti sekarang ini, lanjutnya, menjadi ujian yang harus diuraikan K-Sarbumusi sebab bersentuhan langsung terhadap nasib buruh di tanah air.
Meski begitu, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini optimistis K-Sarbumusi mampu membantu pemerintah menangani ancaman resesi ekonomi maupun ancaman Covid-19 kepada buruh di kluster perusahaan.
“Saya rasa di berbagai perusahaan di Sumatera, Kalimantan, di Sulawesi di Jawa apalagi itu menjadi kekuatan yang eksis dan tentu mulai memberikan manfaat kepada anggota wabil khusus anggota sarikat buruh,” kata Muhaimin Iskandar saat sambutan di Harlah ke-65 K-Sarbumusi yang disiarkan secara virtual, Jumat (25/9).
Wakil Ketua DPR yang juga menjabat sebagai Dewan Pembina K-Sarbumusi ini menambahkan, di tengah tantangan Covid-19 maupun tantangan ekonomi yang dihadapi, justru menjadi peluang tersendiri bagi K-Sarbumusi untuk terus eksis. Meski tantangannya juga lumayan berat misalnya karena eksistensi yang diuji. Tantangan itu dapat dilalui dengan kemampuan mencari jalan sempit dari setiap persoalan buruh yang ada.
“Saya mendengar saat ini banyak kluster-kluster Covid-19 di perusahaan. Saya juga mendengar sulitnya isolasi dan sulitnya menangani di perusahaan, tentu ini tantangan paling nyata,” kata dia.
Pada harlah ke-65 tahun itu, selain Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskanddar, hadir pula Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Said Aqil Siroj, Menteri Ketenagakerjaan RI Hj Ida Fauziah, Presiden K-Sarbumusi NU H Syaiful Bahri Ansori, Sekjen K-Sarbumusi Eko Darwanto, dan ratusan buruh yang tergabung dalam Konfederasi Sarbumusi NU.
Sarbumusi lahir di Pabrik Gula Tulangan, Sidoarjo Jawa Timur pada tanggal 27 September 1955. Proses kelahiran Sarbumusi berawal dari Muktamar Partai Nahdlatul Ulama (NU) ke-20 di Surabaya Tahun 1954. Kelahiran Banom NU ini dilatarbelakangi oleh kepedulian NU kepada para buruh.
Sejak kelahirannya, Sarbumusi berhasil mendapatkan sambutan positif dari kalangan buruh. Sekalipun berafiliasi pada kelompok politik Islam, dalam perkembangannya Sarbumusi tidak saja memperjuangkan kepentingan buruh Islam.
Pewarta: Abdul Rahman Ahdori
Editor: Fathoni Ahmad
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua