Kongres Xv Muslimat Nu Ditutup

Peserta Kongres Berlibur ke Singapura

Batam, NU OnlineKongres Muslimat ke XV yang berlangsung selama 5 hari sejak 28 Maret-1 April di Asrama Haji Batam, Jl Engku Putri, Kepulauan Riau, Sabtu (1/4), secara resmi ditutup Wakil Rais Aam Syuriah PBNU KH M Tolchah Hasan. Acara penutupan pun dihadiri Gubernur Kepri Ismeth Abdullah, Walikota Batam Ahmad Dahlan dan Ketua PBNU Rozy Munir.  Sekitar 2 ribu anggota Muslimat NU serta pimpinan yang berpakaian hijau-hijau pun turut mengikuti acara penutupan, dengan perasaan bahagia terpancar dari wajah mereka. Acara penutupan yang berlangsung selama dua jam itu selesai pukul 13.00 WIB. Ketua PP Muslimat NU terpilih, Khofifah Indar Parawansa menunjukan raut wajah bahagia saat memberikan sambutan pada penutupan tersebut. Selain berhasil terpilih kembali, pada kongres tersebut Muslimat NU berhasil mengesahkan master plan pembangunan perempuan Indonesia hingga tahun 2025. "Selamat jalan, semoga selamat sampai ke rumah. Dan juga selamat liburan buat yang berangkat ke Singapura dan Malaysia," kata Khofifah Indar Parawansa dalam sambutannya. Berlibur Saat penutupan inilah yang mungkin ditunggu-tunggu para peserta dan peninjau, tentunya karena bisa libur ke Singapura atau Malaysia, yang jaraknya hanya sepelemparan batu dari Batam. "Jauh-jauh hari saya sudah merencanakan, waktu undangan kongres datang memang telah ditawarkan paket liburan ke Singapura dan Malaysia," kata salah satu peserta kepada NU Online di arena kongres. Menurut informasi yang diperoleh dari pihak agen perjalanan yang memang membuka pendaftaran di arena kongres, sejak hari hari pertama kongres diselenggarakan telah banyak peserta yang mendaftar untuk mengikuti paket perjalanan. "Sekarang saja sudah ratusan mas, banyaknya ke Singapura," kata peserta kongres lainnya. Selain mengagendakan kongres, ibu-ibu peserta kongres juga telah memborong habis pakaian, parfum dan pernik-pernik lainnya di Nagoya, sebuah daerah pusat belanja di Batam. "Parfum yang harganya dibawah Rp 50 ribu sudah habis diborong ibu-ibu," ungkap seorang pedagang parfum di Nagoya. (rif)

Ahad, 2 April 2006 | 08:16 WIB