Sejak beberapa hari lalu berbagai media cetak, elektronik, visual di Indonesia menjadikan penyerangan AS terhadap Irak sebagai headline. Tak kurang juga media-media massa luar negeri. Masyarakat dunia dipertontonkan bagaimana arogansi AS yang merasa sebagai penentu segalanya. Sajian berita yang dimuat di media-media itu, keseluruhannya mengkomentari soal sikap yang diambil AS tersebut. Hukum internasional yang telah dilanggar AS menjadi bahan perbincangan dan mengisi ruang baca, ruang dengar, dan penglihatan masyarakat dunia. Bukan tidak obyektif kalau media-media itu mengangkat dan mengkomentari persoalan invasi AS, karena menjadi sah ketika itu dikaitkan dengan persoalan HAM, dan kedaulatan sebuah negara.
Tak kurang, seperti stasiun televisi Metro TV yang memang merupakan stasiun yang mengkhususkan program pemberitaan saja, mengisi space acaranya dengan berita-berita perkembangan yang terjadi di wilayah Irak. Bahkan, SCTV-pun yang tidak pernah melakukan monitoring perkembangan persoalan krisis Irak seperti halnya Metro, ketika detik-detik akhir ultimatum George W Bush terhadap Irak, SCTV setiap jamnya terus menyiarkan perkembangan situasi Irak.
<>Media cetak nasional juga tidak ketinggalan, memberitakan soal invasi itu di headline bahkan menjadi kolom khusus membahas masalah invasi AS tersebut. Kompas, lebih mencermati dari sudut analisa empiriknya. Dengan memaparkan beberapa data persenjataan yang dimiliki AS dan Irak. Bahkan memaparkan strategi kedua negara itu. Sedangkan koran Republika, lebih menyoroti persoalan sentimen ke-Islamannya bahwa masyarakat Islam di Irak juga adalah masyarakat dunia, yang punya hak hidup, bahkan berdaulat seperti negara-negara lain.
Lebih dari itu, analisa dari pakar-pakar hubungan internasional, pengamat militer, pengamat timur tengah, telah mengungkap pemikirannya melalui stasiun televisi maupun cetak dan media massa lainnya.
Memang, beberapa waktu ke depan nampaknya media massa akan diuntungkan dengan pemberitaan mengenai krisis AS-Irak. Hitung-hitung akan menambah oplah dari hari-hari biasa. Dan dampak positif lainnya, adalah mengungkapkan persoalan dasar, dan perkembangan yang terjadi di Irak dan wilayah sekitarnya akan terus diamati oleh seluruh komponen masyarakat dunia.
Silahkan dunia menilai yang pada akhirnya siapa yang harus dijadikan "penjahat perang" dan "penjahat kemanusiaan".
Terpopuler
1
Ini Amalan Jumat Terakhir Bulan Rajab, Bisa Jaga Keberkahan Rezeki Sepanjang Tahun
2
Khutbah Jumat: Jagalah Shalat, Maka Allah Akan Menjagamu
3
Khutbah Jumat: Mengenal Baitul Ma’mur dan Hikmah Terbesar Isra’ dan Mi’raj
4
7 Penerima Penghargaan Pesantren dalam Malam Anugerah Pendidikan NU
5
Khutbah Jumat: 4 Hikmah Pemilihan Baitul Maqdis sebagai Tempat Isra Nabi Muhammad SAW
6
Paduan Suara Yayasan Pendidikan Almaarif Singosari Malang Meriahkan Kongres Pendidikan NU 2025
Terkini
Lihat Semua