Profil Imam Zamakhsyari: Penulis Tafsir Linguistik Terbaik Al-Kasyaf
Selasa, 21 Mei 2024 | 18:00 WIB
M Ryan Romadhon
Kolomnis
Tafsir Al-Kasyaf adalah salah satu diantara tafsir terbaik dalam hal bahasa (lughah) dan balaghah. Tafsir ini adalah salah satu karya dari ulama yang menjadi panutan dalam ilmu Balaghah, yakni Imam Zamakhsyari.
Nama lengkap Imam az-Zamakhsyari adalah Abu al-Qasim Mahmud bin Umar al-Khowarizmiy az-Zamakhsyariy yang berasal dari sebuah perkampungan besar di wilayah Khawarizm (Turkistan). Beliau lahir pada 27 Rajab 467 H di Zamakhsyar, suatu desa di Khowarizmi. (Manna’ Al-Qathan, Mabahits fi ‘Ulumil Qur’an, [Kairo, Maktabah Al-Ma’arif: 2000], halaman 397).
Rihlah 'Ilmiyyah Imam az-Zamakhsyari
Rihlah ilmiyyah (perjalanan keilmuan) Imam Az-Zamakhsyari dimulai dari gemblengan orang tuanya sendiri. Kemudian setelah itu, beliau melanglang buana mencari ilmu ke Baghdad. Di sana, beliau menjumpai ulama-ulama dan berguru kepada mereka.
Kemudian setelah itu, beliau masuk ke Kota Khurasan. Berulang kali beliau masuk ke kota tersebut dan menuntut ilmu di sana. Beliau tak masuk ke sebuah kota melainkan berkumpul bersama para ahli ilmu dan para ulama di kota tersebut dan menjadi murid bagi mereka. Kemudian setelah itu, beliau menjadi seorang imam tanpa ada satupun yang menolak. (Husain Adz-Dzahabi, At-Tafsir wal Mufassirun, [Kairo, Maktabah Wahbah: tt], juz. 1, hal. 304)
Kemudian beliau melanjutkan rihlah ilmiyyah-nya ke Makkah dan menetap cukup lama di sana, sehingga memperoleh julukan Jar Allah (tetangga Allah). Di sana, beliau menulis kitab tafsirnya yang berjudul Tafsir al-Kasyaf 'an Haqaiq Ghawamidh at-Tanzil wa 'Uyun Aqawil fi Wujuh at-Tanzil. (Manna’ Al-Qathan, Mabahits fi ‘Ulumil Qur’an, [Kairo, Maktabah Al-Ma’arif: 2000], halaman 397).
Di Makkah pula beliau mempelajari kitabnya Imam Sibawaihi, pakar gramatika Arab yang terkenal (w. 518 H). Kemudian pulang dan menjadi salah satu murid Abu Mudar al-Nahwi dan berhasil menguasai Bahasa Arab, logika, filsafat, dan ilmu kalam.
Imam az-Zamakhsyari adalah salah satu ulama' yang menjadi panutan dalam bidang ilmu Lughah, Ma'ani, dan Bayan. Bagi orang yang membaca kitab-kitab ilmu Nahwu dan Balaghah, tentu sering menemukan keterangan-keterangan yang dikutip dari kitab karya Syekh az-Zamakhsyari sebagai hujjah (argumentasi). Misalnya seperti redaksi, قال الزمخشري في كشافه atau قال الزمخشري في أساس البلاغة
Imam az-Zamakhsyari adalah ulama yang mempunyai pendapat dan argumentasi sendiri dalam banyak permasalahan balaghah dan olah bahasa Arab. Karyanya, Asas al-Balaghah adalah di antara kitab terbaik, beliau menuliskan yang terbaik di dalamnya.
Beliau menguraikan dengan jelas makna majaz dalam redaksi-redaksi yang digunakan, baik mufrad (kalimat sederhana) maupun murakkab (kalimat lengkap).
Imam az-Zamakhsyari bukanlah tipe ulama yang suka mengikuti pendapat orang lain, yang hanya menghimpun dan mengutip saja, akan tetapi mempunyai pendapat orisinal yang jejaknya diikuti oleh orang lain. (Manna’ Al-Qathan, Mabahits fi ‘Ulumil Qur’an, [Kairo, Maktabah Al-Ma’arif: 2000], halaman 397).
Baca Juga
Perbedaan Tafsir dan Takwil
Madzhab dan Akidah Imam Zamakhsyari
Imam Zamakhsyari bermadzhab fikih Hanafi dan penganut teologi Mu’tazilah. Beliau mentakwilkan ayat-ayat Al-Qur’an sesuai dengan madzhab dan teologinya dengan cara yang hanya diketahui oleh orang-orang khusus yang ahli di bidangnya.
Beliau sendiri menyebut kaum Mu’tazilah sebagai saudara seagama dan golongan utama yang selamat dan adil. (Manna’ Al-Qathan, Mabahits fi ‘Ulumil Qur’an, [Kairo, Maktabah Al-Ma’arif: 2000], halaman 397).
Karya Imam az-Zamakhsyari
Beliau mempunyai beberapa karya dalam bidang Hadits, Tafsir, Nahwu, Lughah, Ma'ani, dan lain-lain. Di antara karyanya adalah:
- Tafsir al-Kasyaf (tentang Tafsir)
- Al-Fa'iq (tentang Tafsir Hadits)
- Al-Minhaj (tentang Ushul)
- Al-Mufashal (tentang Nahwu)
- Asasul Balaghah (tentang Lughah)
- Ru'usul Masa'il al-Fiqhiyyah (tentang Fiqh)
Sekilas tentang Tafsir al-Kasyaf
Tafsir al-Kasyaf adalah tafsir karya Imam Zamakhsyari. Karya ini merupakan sebuah kitab tafsir paling masyhur di antara sekian banyak tafsir yang ditulis dengan menggunakan metodologi tafsir bir ra’yi dan bahasa.
Imam al-Alusi, Abu as-Su’ud, An-Nasafi dan para mufassir lain banyak yang menukil pendapatnya dari kitab Tafsir Al-Kasyaf karya Zamakhsyari tersebut. Namun terkadang dengan tanpa menyebut sumber pengambilannya.
Mu’tazilaisme dalam kitab tafsirnya ini telah diungkap dan diteliti oleh Syekh Ahmad an-Nayyir, lalu dituangkan dalam kitabnya yang berjudul al-Inshaf. Dalam kitab al-Inshaf tersebut, Syekh Ahmad an-Nayyir menyerang Zamakhsyari dengan mendiskusikan pemikiran Mu’tazilah yang dikemukakannya.
Beliau mengemukakan pandangan berlawanan dengannya sebagaimana pula mendiskusikan masalah-masalah kebahasaan yang ada dalam kitab al-Kasyaf tersebut. (Manna’ Al-Qathan, Mabahits fi ‘Ulumil Qur’an, [Kairo, Maktabah Al-Ma’arif: 2000], halaman 397-398).
Wafatnya Imam Zamakhsyari
Beliau meninggal dunia pada malam hari Arafah tahun 538 H di daerah Jurjaniah, Khuwarizm, pada usia 71 tahun, setelah kembali dari Makkah. Di hari kewafatan beliau, sebagian orang meratapinya dengan menggubah beberapa sya'ir, antara lain:
فأرض مكة تذرى الدمع مقتلها # حزنا لفرقة جار اللّه محمود
"Bumi Makkah pun meneteskan air mata dari kelopak matanya, karena sedih ditinggal oleh Mahmud Jar Allah."
M. Ryan Romadhon, Alumnus Ma’had Aly Al-Iman Bulus Purworejo
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Hukum Pakai Mukena Bermotif dan Warna-Warni dalam Shalat
6
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
Terkini
Lihat Semua