Warta

Ahmadinejad Nilai Barat Gagal Usung Liberalisme dan Demokrasi

Sabtu, 13 Mei 2006 | 06:01 WIB

Jakarta, NU Online
Presiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad menilai liberalisme dan demokrasi yang diusung Barat seperti Amerika dan sekutunya telah gagal mewujudkan ambisinya untuk menjadi polisi keadilan dan perdamaian dunia. Kegagalan itu disinyalir karena Barat mengimplementasikannya dalam standar ganda.

Pernyataan itu disampaikan dalam kunjungan silaturrahminya dengan jajaran pimpinan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), para ulama, cendekiawan Muslim dan tokoh nasional di gedung PBNU Jalan Kramat Raya 164 Jakarta, Jum’at (12/5).

<>

“Kami telah melihat sosialisme dan marxisme ternyata gagal dalam memberikan solusi terhadap problematika dunia. Dan kini, liberalisme dan demokrasi yang diusung negara-negara Barat juga telah gagal, karena mengimplementasikan standar ganda,” terang Ahmadinejad.

Dia menambahkan “Perdamaian dan keadilan sejati hanya bisa terwujud di dunia ini dengan menampilkan Islam sebagai rahmat bagi sekalian alam. Dan Iran akan menjadi yang terdepan menghadapi tekanan-tekanan Barat.”

Dalam kesempatan itu, dia juga mengajak seluruh warga Indonesia untuk tidak menerima tindakan kesewenang-wenangan pihak asing yang melakukan penjarahan di Indonesia, negara yang dinilainya menjadi percontohan bagi negara-negara Islam di dunia.

Dalam kunjungannya selama lebih dari dua jam itu, Ahmadinejad meminta agar umat Islam di dunia termasuk Indonesia bersatu padu menentang hegemoni Barat yang dinilai telah merongrong harga diri dan martabat bangsa-bangsa di dunia.

“Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang besar dan berpotensi untuk menjadi percontohan negara-negara Islam di dunia karena memiliki sumber daya yang besar termasuk jumlah umat Islam sebagai penduduk mayoritas,” ungkap Ahmadinejad. (dar)