Warta

Bagi-Bagi Sembako dan Pengobatan Massal LPKNU Disambut Antusias

Jumat, 21 Oktober 2005 | 12:50 WIB

Jakarta, NU Online
Kegiatan Ramadhan bersama Lembaga Kesehatan Pelayanan Kesehatan NU (LPKNU) dalam bentuk pemberian sembako dan pengobatan masal yang diselenggarakan di Kelurahan Manggarai disambut antusias oleh warga setempat, Jum’at (21/10)

Sejumlah warga yang ditemui NU Online menyatakan kegembiraannya karena baru pertama kali terdapat pemberian bantuan untuk daerah tersebut. Bantuan yang ada kadang kala hanya penyediaan sahur oleh mobil-mobil di malam hari.
 
Sebanyak seratus orang mendapatkan bingkisan sembako yang berisi beras sebanyak lima kilo, susu untuk bayi berumur 1 tahun dan mie instant sebanyak lima biji. Mereka dengan sabar antri satu-per satu untuk bisa dilayani oleh petugas dari LPKNU.

<>

Selain itu, sebanyak 100 orang lagi mendapatkan pengobatan gratis. Sejumlah dokter yang tergabung dalam LPKNU mendiagnosa keluhan-keluhan yang mereka alami. Beberapa penyakit ringan yang terdeteksi adalah pusing-pusing, batuk atau gatal-gatal. Ini merupakan penyakit khas daerah bantaran sungai dan daerah dengan penduduk padat.

Makki, dari LPKNU menjelaskan bahwa bakti sosial ini diselenggarakan di stren kali karena daerah tersebut rawan terhadap berbagi penyakit seperti gatal-gatal akibat lingkungan yang tidak kondusif. Daerah ini juga seringkali mengalami kebakaran. Pada tahun 2002 mengalami banjir besar dan tahun 2003 terkena kebakaran yang mengakibatkan 800 KK kehilangan rumah.

Bingkisan sembako tersebut merupakan bantuan dari sejumlah pengurus LPKNU dan sisa dari bantuan yang belum sempat dibagikan saat ada kebakaran di Jakarta Utara beberapa waktu lalu. Salah satu penduduk asli daerah tersebut menceritakan bahwa sejak tahun 1966 daerah ini sudah mengalami kebakaran 7 kali.

Dimulai sekitar pukul 3 sore, rombongan LPKNU dibantu oleh fihak RT setempat yang sebelumnya telah mendaftar warga yang dianggap layak untuk menerima bantuan sampai akhirnya diselesaikan pukul 5 sore. Masing-masing orang mendapatkan satu buah voucher untuk ditukarkan dengan sembako atau untuk berobat.

Beberapa warga menyayangkan terbatasnya jumlah bantuan tersebut sehingga mereka tidak mendapatkan jatah. Minarti, seorang janda berusia 70 tahun menyampaikan kepada panitia karena tidak mendapat bagian. Akhirnya ia mendapat uang saku yang diberikan oleh beberapa orang sebagai pengganti.

Sang nenek sebenarnya telah meminta kepada RT-nya tentang voucher yang dibagikan Kamis kemarin, tetapi dibilang sudah habis. Akhirnya ia menetapkan hati untuk tetap hadir mengingat tak ada yang menghidupi dirinya. Sehari-hari ia dibantu makan oleh tetangga sekitarnya, sementara satu-satunya anak yang dimiliki tinggal jauh dari rumahnya.

Program lain yang diselenggarakan oleh LPKNU selama bulan puasa ini adalah buka bersama dengan yatim piatu dan pemberian buka di perempatan Cempaka Mas yang akan dilakuan beberapa waktu mendatang.(mkf)