Warta

Buka Bersama di PBNU Diiringi Musik Tradisional China

Selasa, 18 Oktober 2005 | 12:54 WIB

Jakarta, NU Online
Tradisi buka bersama dan silaturrahmi yang akrab dilakukan oleh masyarakat Indonesia dalam bulan Ramadhan juga dilaksanakan di PBNU pada Selasa (18/10). Namun berbeda dengan yang sudah jamak dilakukan oleh masyarakat, buka bersama di PBNU diiringi dengan musik ensable China dan baca puisi oleh beberapa tokoh.

Kelompok seni tradisional China yang dimainkan oleh enam orang tersebut mendapat sambutan meriah dari para hadirin. Berbagai lagu silih berganti dimainkan, termasuk permainan seruling yang dilakukan oleh Han Zhen Wu, muslim China yang saat ini tengah bekerja di Indonesia.

<>

Lulusan fakultas seni musik tersebut memainkan seruling dengan penuh antusias. Berbagai nada dimainkan silih berganti sehingga penonton tak henti-hentinya bertepuk tangah. Salah satu lagu tradisional China yang dimainkan adalah lagu Cinta di Musim Semi.

Pembacaan puisi Damba Cintamu karya Raihan yang dilakukan oleh Ai Maryati juga diiringi dengan lagu Jalur Sutra dari Kitaro. Mereka juga sempat memainkan lagu gubahan Cucak Rowo.

Beerapa alat musik yang dibawa adalah Yan Qing (seperti kecapi), Erl Hu (seperti rebab), seruling bambu, kecapi, perkusi dan Ta Wan (seperti bas).

Sementara itu beberapa pelawak terkenal seperti Bowo, Kadir, Basuki dan Tarsan membikin para hadirin ger-geran sehingga mereka bahwa perut mereka sudah keroncongan menunggu diisi.

Ketua Lesbumi Sastro al Ngatawi memberikan ceramah budaya. Ia menyatakan bahwa selama ini musik di lingkungan pesantren terpinggirkan karena dianggap sebagai sesuatu yang haram. Kondisi ini sebenarnya bertentangan dengan metode dakwah yang dilakukan oleh Wali Songo yang banyak menggunakan media seni.

Kultum diberikan oleh pengasuh Ponpes Assidiqiyah KH Nur Iskandar SQ. Hadir dalam acara tersebut HM Rozy Munir, Masdar F. Mas’udi, Rosihan Anwar, Pratiwi Sudarmono serta jajaran pengurus PBNU dan, lembaga, lajnah dan badan otonom.(mkf)