Warta KRISIS MESIR

Demo Jum’at Rahil Lebih Dari 2 Juta

Ahad, 6 Februari 2011 | 13:06 WIB

Kairo, NU Online

Jumat (5/2), jutaan demonstran turun ke jalan menyampaikan tuntutan yang belum juga didengar oleh pemerintah, tuntutan yang tak henti-hentinya itu dilontarkan oleh para demonstran dengan slogan &quo<>t;Jum’at al-rahil".

Sebagaimana disarikan dari harian nasional Al-Ahram, demonstran bukan hanya membludak di Kairo saja melainkan di beberapa kota besar di Mesir, seperti Alexandria, Suez, Dimyat, Isma'iliyah bahkan tak mau ketinggalan penduduk Aswan juga menyampaikan aspirasi mereka. Secara serentak, dilansir dari harian Al Dostor, bahwa pendukung Mubarak ketika itu juga turun ke jalan, meneriakkan "youm al-fawa'", atau hari kesetian. Mereka menyerukan setuju dengan stabilitas, reformasi dan langkah yang diambil oleh Mubarak.

Al Jazera melansir, jumlah demonstran di bundaran Tahrir menembus angka lebih dari 2 juta orang dan jumlah di Alexandria lebih dari 600 ribu orang.

Demonstrasi skala besar ini dimulai sejak Jumat dini hari. Sebagian dari demonstran tidak ingin adanya kekerasan seperti yang terjadi pada hari sebelumnya yang mengakibatkan korban luka-luka dan jiwa.

Dalam wawancara terpisah, di stasiun televisi ABC yang dikutip oleh Al-Ahram, Wakil Presiden Umar Sulaiman menyatakan bahwa Mubarak tidak mungkin meninggalkan kursi kepresidenan sekarang. Alasannya, agar tidak ada kekacauan. Mesir, lanjutnya, tidak sama dengan revolusi yang terjadi di Tunisia. Ia juga menegaskan, Husni Mubarak hidup dan akan mati di tanah airnya, Mesir.

Ketika pemerintah mengajak Ikhwanul Muslimun untuk berdialog, mereka menolak dengan tegas pada pemerintah kecuali setelah Mubarak turun. Mereka juga menyatakan siap apabila peralihan kekuasaan digantikan oleh Wapres Umar Sulaiman, selama kursi kepresidenan masih kosong, sebagaimana yang diintruksikan juga oleh Lajnah al-Hukama' yang terdiri dari para intelektual. Paling tidak nantinya bisa memberikan solusi terhadap krisis yang menimpa Mesir.

Sementara perdana menteri Ahmad Syafiq tidak menerima apabila kursi kepresidenan diganti oleh Wakil Presiden. (lihun)