Jakarta, NU Online
Mantan Presiden RI KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mengingatkan pemerintah Malaysia untuk terus memperbaiki kinerja aparatnya agar tidak lagi terjadi kesalahan dalam bertugas.
Hal ini diungkapkannya seusai launching buku "Infrastruktur Pro Rakyat" di Jakarta, Rabu sore (29/8), menanggapi penganiayaan yang dilakukan oleh empat polisi Malaysia terhadap wasit karate nasional Donald Luther Colopita.
Pemerintah Malaysia sendiri menolak untuk meminta maaf karena hal ini dianggap sebagai masalah pribadi. Me<>nlu Malaysia Datok Sri Syed Hamid Albar kemarin menjelaskan saat ini keempat polisi tersebut sudah ditahan dan akan dipotong gajinya sampai proses hukum yang membuktikan mereka bersalah atau tidak sudah diputuskan.
Dikatakan oleh Mantan Ketua Umum PBNU ini bahwa masyarakat Indonesia harus bisa menahan diri dalam masalah ini. Pemerintah Indonesia sendiri tidak bisa mengontrol perilaku warganya ketika berada di negeri lain.
Dalam kaitan dengan hubungan kedua negara, Gus Dur mengusulkan pemerintah Indonesia bisa mengirimkan surat secara diam-diam kepada pemerintah Malaysia untuk menyelesaikan masalah ini.
Belakangan ini, hubungan Indonesia dan Malaysia sedikit tegang, sebelumnya, beberapa TKW dari Indonesia dianiaya oleh majikannya di Malaysia. Namun demikian, Gus Dur meminta agar kedua masalah ini tidak dicampuradukkan. (mkf)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Keistimewaan Umat Nabi Muhammad
2
Khutbah Jumat: Rabiul Awal, Maulid, dan Keutamaan Membaca Shalawat
3
Khutbah Jumat: Meraih Berkah dan Syafaat dengan Shalawat
4
Innalillahi, H Tosari Widjaja Wafat dalam Usia 84 Tahun, Aktivis NU Sejak Muda
5
Gelar Munas, Sako Pramuka Resmi Berganti Nama Jadi Pandu Ma'arif NU
6
Harlah Ke-95, LP Ma’arif NU akan Wujudkan Visi Pendidikan Bereputasi Internasional
Terkini
Lihat Semua