Jakarta, NU Online
Peringatan meninggalnya salah satu pendiri NU KH Wahab Hasbullah akan dirangkai dengan berbagai kegiatan dengan puncak acara pengajian akbar yang akan dihadiri sekitar 10.000 jamaah yang berasal dari Jombang maupun luar Jombang . Mereka semua akan berdoa bersama untuk almaghfurlah KH Wahab Hasbullah di Halaman ponpes Tambak Beras Jombang pada Minggu, (11/12).
Rencananya pengajian yang akan dimulai pukul 19.00-23.00 WIB tersebut, akan menghadirkan penceramah ketua umum PBNU KH Hasyim Muzadi, KH Maemun Zubaer dan menteri koperasi H. Surya Dharma Ali dan Menteri Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal Syaifullah Yusuf.
<>Sementara itu pada Minggu siangnya akan diadakan sesarehan dengan teman ” KH Abdul Wahab Hasbullah dan Komitmen Ke-Indonesia-an dan Ke-NU-an; Menguak Prinsip Dasar dan Pikiran-Pikiran Progressif Sang Maestro sebagai Landasan Pemurnian Gerakan Keagamaan dan Nahdlatul Ulama”
Akan hadir dalam sesarehan tersebut KH Said Agil Siradj (Ketua PBNU) , Drs Slamet Effendy Yusuf (Mantan Ketua Umum GP Ansor), KH Masykur Hasyim (Alumni PP Tambak Beras) dan Dr. Laode Ida (Pengamat).
Secara keseluruhan rangkaian kegiatan akan dimulai pada Jum’at (09/11) dengan pembukaan pameran biografi guna menyegarkan kembali jasa dan peran KH Wahab kepada bangsa, agama dan NU hasil kerjasama dengan PP Lakpesdam NU, Museum NU Surabaya dan yayasan KH Abdul Wahab Hasbulllah.
Selanjutnya pada Sabtu malam akan dilakukan parade hadrah (Ikatan Seni Hadrah Indonesia) Ishari yang akan diikuti oleh 2000 peserta yang berasal dari PC Ishari Jombang dan sekitaranya. Selanjutnya pada Sabtu pagi akan diadakan bakti sosial dan santunan yatim piatu dengan mengundang 1000 anak yatim bekerjasama dengan departemen sosial RI.
Kyai Wahab lahir dari pasangan Kyai Chasbullah dan Nyai Lathifah pada bulan Maret 1888 di Tambakberas Jombang. Keluarga Chasbullah, pengasuh Pondok Tambakberas masih mempunyai hubungan kekerabatan dengan ulama paling masyhur di awal abad ke-20 yang sama-sama dari Jombang, yaitu Kyai Haji Hasyim Asy'ari. Nasab keduanya bertemu dalam satu keturunan dengan Kyai Abdussalam. Konon jika diurut ke atas, nasab keluarga ini akan bermuara pada Lembu Peteng, salah seorang raja di Majapahit. wafat pada 29 Desember 1971
Sebagai keluarga santri yang nanti diharapkan bisa menggantikan peran yang ayah, Wahab kecil banyak menimba ilmu di berbagai pesantren yang meliputi: Pesantren Langitan Tuban; Pesantren Mojosari, Nganjuk; Pesantren Tawangsari, Surabaya; Pesantren Bangkalan, Madura; Pesantren Tebuireng, Jombang; Makkah Mukkaramah.
Sebagai organisatoris ia merupakan pendiri dari Pendiri Tashwirul Afkar, Nahdatul Wathan, Syubbanul Wathan, Serikat Islam (SI) Cabang Makkah dan Nahdlatul Ulama bersama dengan KH Hasyim Asy’ari.(mkf)
Terpopuler
1
KH Miftachul Akhyar Ungkap Dua Pusaka Keramat yang Harus Dipegang Teguh Pengurus dan Warga NU
2
Sedekah Maulid saat Utang Belum Terbayar: Bagaimana Hukumnya?
3
Wisuda 531 Mahasiswa, Rektor IIQ Ingatkan Pentingnya Miliki Kepekaan Sosial yang Tinggi
4
LFNU Jakarta Ungkap Fenomena Ekuinoks pada Ahad esok, Momen Tepat untuk Deteksi Arah Mata Angin
5
Gus Kikin Jelaskan Alasan KH Hasyim Asy'ari Menulis Kitab Tipis tentang Pernikahan
6
Rektor UNU Blitar Ingatkan Wisudawan untuk Tunjukkan Sikap Santun Agar Sukses
Terkini
Lihat Semua