Warta ICIS III

Imam Masjidil Aqsa Pesimis Obama Bawa Perubahan di Palestina

Rabu, 30 Juli 2008 | 11:39 WIB

Jakarta, NU Online
Imam Masjidil Aqsa Dr. Ismail Nawahdah menyatakan sikap pesimisnya calon presiden Amerika Serikat Barrack Obama mampu membawa perubahan yang lebih baik bagi rakyat Palestina.

“Dalam kunjungan ke Jerussalem beberapa waktu lalu, ia jelas-jelas lebih membela rakyat Israel daripada orang Palestina,” katanya dalam konferensi pers disela-sela International Conference of Islamic Scholars (ICIS) III di Jakarta, Rabu.<>

Meskipun presiden Amerika berganti-ganti dan dari partai yang berbeda, namun sikap mereka terhadap konflik Palestina-Israel tak pernah berubah. “Obama juga menyatakan Jerussalem sebagai ibukota Israel, bukan kota suci umat Islam,” tegasnya.

Meskipun rakyat Palestina saat ini sudah bekerja keras untuk membebaskan tanah kelahiran mereka dari penjajahan Israel, namun faktor persenjataan yang kuat dan dukungan dari negara Barat menyebabkan masalah ini belum selesai lebih dari 60 tahun.

“Hal yang bisa dilakukan adalah menyatukan kaum muslimin bahwa tanah Aqsa adalah tanah kaum muslimin sebagaimana Makkah dan Madinah,” terangnya.

Persatuan kaum muslimin ini menurutnya akan mampu memberikan tekanan yang kuat bagi Israel dan negara-negara yang selama ini mendukungnya. Sementara itu, yang dilakukan oleh para orang tua di Palestina adalah menanamkan semangat bahwa tanah Palestina adalah tanah mereka dan harus terus diperjuangkan

Dosen Qur’anic Studies di Jerussalem University ini juga menyatakan, penderitaan yang dialami oleh rakyat Palestina tak lebih baik dari rakyat Iraq, yang mana Obama menjanjikan untuk menarik tentaranya jika berhasil jadi presiden Amerika. (mkf)