Warta RAPAT PLENO PBNU

Kiai Said: Agama Jadi Jalan Atasi Konflik

Sabtu, 26 Maret 2011 | 13:29 WIB

Yogyakarta, NU Online
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj menyatakan agama memiliki peran penting sebagai solusi dalam mengatasi konflik, bukan malah menjadi sumber konflik.

“Agama jangan hanya dimaknai sebagai teologi dan pengamalan saja, tetapi sebagai sumber dari peradaban dan kebudayaan,” katanya di Yogyakarta, Sabtu (26/3) jelang pelaksanaan Rapat Pleno PBNU.<<>br />
Dijelaskannya, NU merupakan organisasi yang mengembangkan ajaran aswaja, dan itu tidak cukup untuk diamalkan saja, tetapi harus menjadi bagian dari pola pikir dan warna Islam di Indonesia.

“Minimal kita mampu mempertahankan pola pikir kita dari berbagai serangan ideologi yang sangat gencar dari luar,” jelasnya.

Rapat pleno, yang akan dibuka Ahad, (27/3) bertepatan dengan Muktamar ke-32 di Makassar setahun yang lalu, mengambil tema kembali ke pesantren. Pemikiran dan kearifan pesantren akan mampu menghadirkan pemikiran dan peran NU secara lebih substantive dalam urusan kebangsaan dan kemasyarakatan.

“Kita mengambil nilai-nilai baik dari pesantren berupa ilmu, akhlak, persaudaraan dan kesederhanaan,” tandasnya.

Dapat pleno kali ini, juga dibentuk komisi khusus yang akan membasa persoalan kebangsaan, kemasyarakatan dan bahkan pesoalan global yang sangat mendesak untuk dicermati secara bersama-sama oleh para kiai, tulang punggung pemikiran substantive dalam jajaran PBNU.

Isu strategis seperti masalah politik, kebudayaan, dekadensi ekonomi, politik, kesejahtarana rakyat, persoalan multicultural dan minoritas, terorisme, korupsi dan persoalan lain akan dibicarakan secara tuntas.

Acara pleno ini sekaligus akan diisi dengan sosialisasi hasil muktamar, terutama bagi jajaran PWNU sampai Pengurus Ranting di Yogyakarta, yang akan dihadiri oleh sekitar 1000 orang. “Ini merupakan upaya komunikasi dan menyatukan jamiyyah dan jamaah NU, antara pengurus NU dan Nahdliyyin, dengan pesantren sebagai pusat gerakan,” jelasanya. (mkf)