Pemenang hadiah Nobel dan novelis Rusia Alexander Solzhenitsyn, yang dengan paksa diasingkan karena buku-bukunya yang sangat keras mengecam pemerintah Uni Soviet meninggal pada usia 89 tahun.
Solzhenitsyn menjadi lambang dalam perjuangan melawan penyensoran dan penindasan di Uni Soviet.<>
Tahun 1945 ia dihukum delapan tahun dalam kamp tahanan, dan kemudian diasingkan ke Khazakhstan karena mengirim surat kepada temannya yang mengecam diktator Soviet, Josef Stalin.
Ketika kembali ke Rusia, ia memanfaatkan pelonggaran sensor resmi oleh pemimpin Uni Soviet Nikita Khruschev, dan menuangkan pengalamannya dalam kamp kerja paksa dalam sebuah novel "Satu Hari Dalam Kehidupan Ivan Denisovich," yang diterbitkan pada tahun 1962.
Tetapi tulisan-tulisan berikutnya yang mengecam Kremlin diberangus. Kremlin mencopot kewarganegaraannya dan mengirimnya ke pengasingan tahun 1974 setelah novelnya "The Gulag Archipelago" diterbitkan di Barat. (voa/atj)
Terpopuler
1
Gus Baha Jelaskan Alasan Mukjizat Nabi Muhammad Tak Seperti Nabi Sebelumnya
2
Harlah Ke-95, LP Ma’arif NU akan Wujudkan Visi Pendidikan Bereputasi Internasional
3
Kemenag Umumkan Hasil Seleksi Administrasi CPNS 2024 Malam Ini, Berikut Cara Ceknya
4
Khutbah Jumat: Keistimewaan Umat Nabi Muhammad
5
Khutbah Jumat: Meraih Berkah dan Syafaat dengan Shalawat
6
Gelar Munas, Sako Pramuka Resmi Berganti Nama Jadi Pandu Ma'arif NU
Terkini
Lihat Semua