NU Konsisten dengan Amar Ma’ruf Nahi Munkar
NU Online · Sabtu, 29 Januari 2011 | 09:10 WIB
Di tengah situasi politik nasional yang menghangat, Nahdlatul Ulama perlu semakin menunjukkan jati dirinya sebagai perkumpulan para ulama yang mampu memberikan bimbingan kepada bangsa.
Konsistensi NU dipastikan memberikan kejelasan arah bagi masyarakat dan itu berarti memberikan kontribusi positif dalam proses pembangunan bangsa. Demikian arahan Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Asad Said Ali saat menerima beberapa pengurus lembaga/ lajnah di lingkungan PBNU. 27 Januari 2011.<>
"Tindakan dan langkah NU menjadi rujukan masyarakat, karena itu NU harus konsisten amar ma'ruf nahi munkar dengan cara yang NU. Dan yang substantif untuk saat ini adalah keteladanan dalam gerakan ekonomi," terang Asad.
Pada kesempatan tersebut, Sulthan Fatoni, Ketua Lajnah Ta'lif wan Nasyr Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LTN PBNU) melaporkan dalam waktu dekat LTN PBNU akan menyelenggarakan konsolidasi sosial budaya se-Jawa Barat.
"Awal Februari LTN NU se Jawa Barat akan berkumpul di Bandung. Ini konsolidasi internal biasa dan hanya untuk peningkatan pelayanan terhadap warga NU, terutama arus informasi," jelas Sulthan.
Sementara itu pada kesempatan yang sama Ahmad Dimyathi, Ketua Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) melaporkan rencana Rapat Kerja Nasional dan Rembug Nasional Agrobisnis.
"Rakernas April nanti akan kita gunakan untuk Merumuskan konsep pertanian Nahdlatul Ulama. Konsep ini sebenarnya sudah berjalan di lingkungan petani warga NU, kita cuma merumuskan," tambah Dimyathi. (bil)
Terpopuler
1
Bedah Hujjah KH Afifuddin Muhajir: Dari Kewajiban Taat AD/ART hingga Pentingnya Bukti Konkret
2
Kelompok Sultan Tunjuk M Nuh sebagai Katib Aam PBNU
3
PBNU Kelompok Sultan Targetkan Percepatan Muktamar dan Gelar Harlah 1 Abad NU
4
Gus Yahya Dorong Islah Demi Keutuhan Jamiyah, Serukan Warga NU Tetap Jaga Persatuan
5
Kelompok Sultan Gelar Rapat Harian Syuriyah-Tanfidziyah di Gedung PBNU
6
RMI PBNU Gelar Halaqah Lembaga dan Banom, Kupas Hujjah KH Afifuddin Muhajir
Terkini
Lihat Semua