Warta

Nyai Muchith Muzadi, Tak Pernah Pergi Sebelum Bereskan Keuangan Masjid

Senin, 19 Januari 2009 | 23:21 WIB

Jember, NU Online
Wafatnya istri Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Muchith Muzadi, Hj Siti Faridah, tak hanya merupakan kehilangan bagi keluarga besar NU, melainkan juga masyarakat sekitar.

Nyai Muchith—begitu panggilan akrabnya—selain dikenal sebagai aktivis organisasi Fatayat NU, juga merupakan bendahara Masjid Sunan Kalijaga. Ia tak pernah lupa mengontrol keuangan masjid yang berada di samping rumahnya di Jalan Kalimantan 24, Jember, Jawa Timur, itu.<>

Bahkan, sebelum wafat, Nyai Muchith sempat menanyakan tentang keuangan masjid kapada orang yang membesuknya saat ia dirawat di Rumah Sakit Islam (RSI) Surabaya.

“Ibu tak pernah pergi sebelum membereskan keuangan masjid tiap bulan,” tutur Inayati, putri keduanya kepada Kontributor NU Online Aryudi A. Razaq, sebelum pemakaman jenazah, Senin (19/1) kemarin.

Jenazah perempuan kelahiran Yogyakarta, 14 Desember 1932 itu dimakamkan di Taman Pemakaman Umum di belakang rumahnya, Senin (19/1) pukul 14.00 WIB kemarin. Sebelumnya, Almarhumah diberangkatkan dari RSI Surabaya, tempat ia dirawat, lalu disalatkan di Masjid Sunan Kalijaga.

Turut mengantar kepergiannya, di antaranya, KH Khotib Umar, Rektor Universitas Jember Sutikto, Ketua Pengurus Cabang NU Jember KH Muhyiddin Abdusshomad dan beberapa petinggi Pengurus Wilayah NU Jatim: KH Sholeh Hayat, Masyhudi Mukhtar dan Abdul Wahid Asa.

Karangan bunga tampak berjejer rapi di pinggir jalan raya, depan rumahnya. Di antaranya dari Menteri Komunikasi dan Informatika, Sekretaris Jenderal Departemen Kehutanan dan sebagainya.

Nyai Muchith meninggal pada usia 77 tahun dan meninggalkan 8 anak serta 17 cucu. Ia menderita penyakit radang usus sekitar satu bulan belakangan ini. (rif)