Warta

Pak Ud Wasiati NU agar Hadang Ideologi Transnasional

Senin, 30 April 2007 | 12:04 WIB

Surabaya, NU Online
Tidak ada yang tahu bahwa pengasuh Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, KHM Yusuf Hasyim, beberapa lama sebelum meninggal, pernah berwasiat kepada Ketua Umum PBNU KHA Hasyim Muzadi untuk menghadang ideologi transnasional, seperti liberalisme Barat dan kekerasan Timur.

"Sim (Hasyim), kami harus dapat memotong ideologi transnasional itu, karena ideologi transnasional itu dapat merusak NU dan Indonesia," ujar Hasyim Muzadi menirukan wasiat almarhum Pak Ud.

<>

Itulah ungkapan Hasyim Muzadi saat berpidato dalam peringatan 100 hari wafatnya Pak Ud di kantor PWNU Jatim, Surabaya (29/4), yang dihadiri Ir KH Solahuddin Wahid (pengasuh Tebuireng), KH Tholchah Hasan (mantan Menag), dan Slamet Effendy Yusuf (politisi Golkar/ mantan Ketua Umum PP Ansor).

Menurut mantan Ketua PWNU Jatim itu, Pak Ud menilai ideologi transnasional itu sama-sama berbahaya, baik ideologi transnasional yang datang dari Barat maupun dari Timur.

"Karena itu, pemerintah juga harus ’memotong’ masuknya ideologi transnasional itu, sebab liberalisme dari Barat maupun Islam ideologis dari Timur juga sama-sama merusak. Pemerintah harus menggunakan Pancasila sebagai ideologi yang membatasi," paparnya.

"Pak Ud itu selalu bervisi NU, baik beliau menjadi pengurus atau tidak, karena itu saya kira apa yang dilakukan dan disampaikan patut dipegang teguh. Akhirnya, saya berkeliling ke Barat dan Timur Tengah untuk mengkampanyekan NU sebagai ideologi alternatif," ucapnya.

Hasyim pun menyebut kedatangannya ke "ground zero" di New York, AS (lokasi pengeboman WTC pada 9-11-2001) untuk menolak "kekerasan" dari Islam ideologis dan kedatangannya ke Irak, Iran, dan Palestina untuk menolak "kekerasan" dari liberalisme ala Barat. (ant/eko)