Warta

PBNU Perintahkan Pesantren Tolak Pengambilan Sidik Jari

Sabtu, 10 Desember 2005 | 16:10 WIB

Semarang, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi menolak rencana pengambilan sidik jari para santri di pondok pesantren di bawah naungan NU terkait upaya pemberantasan terorisme.

"Pengambilan sidik jari merupakan cara kurang cerdas dan cenderung menggeneralisasi persoalan, " kata Muzadi pada halal bi halal dan silaturahmi yang diikuti seluruh pengurus NU se Jateng, di Mesjid Agung Jateng Semarang, Sabtu.

<>

"Kami sudah perintahkan pengelola pesantren agar menolak para santrinya diambil sidik jarinya," kata Hasyim yang juga pengasuh Pondok Pesantren Al Hikam, Malang.

Menurut Hasyim, keberadaan santri yang mestinya berpotensi untuk memerangi terorisme malah dicurigai, karena itu bisa jadi karena ada kecurigaan tersebut pesantren dan santrinya malah menjadi apatis. "Tindakan pengambilan sidik jari di pesantren menjadi kontraproduktif dalam gerakan pemberantasan terorisme," katanya.

Ia mempertanyakan ide pengambilan sidik jari para santri, karena ternyata Kapolri tidak memerintahkan hal itu. Menurut dia, pengusutan terorisme cukup dilakukan dengan pendekatan intelijen, tidak perlu dengan pendekatan massif atau generalisasi.

"Kekhawatiran pesantren akan menjadi sarang teroris tidak berdasar dan berlebihan. Pasalnya, tidak ada perubahan yang bersifat fundamental dalam sistem pengajaran di pesantren Indonesia, yang ada hanya perubahan metodologi pengajarannya," katanya.(ant/mkf)