Jakarta, NU Online
Jalur politik luar negeri Nahdlatul Ulama (NU) kini tampak makin terang. Setelah āmerapatā ke Iran, kali ini, organisasi kemasyarakatan Islam terbesar di Indonesia itu mencoba āmerangkulā satu negara lagi yang merupakan āmusuhā Amerika Serikat (AS), yakni Cina.
Ketua Umum Pengurus Besar NU KH Hasyim Muzadi, Selasa (5/6) malam, bertolak ke Beijing, Cina. Sesaat sebelum keberangkatannya ke negara berhaluan Komunis itu, Hasyim mengungkapkan, kunjungannya membawa misi kerja sama ekonomi guna meningkatkan ekonomi warga NU.
<>āSaya punya agenda ekonomi dengan para pengusaha di negeri itu,ā ungkap Hasyim yang juga Presiden World Conference on Religions for Peace itu. Kalau tidak ada aral melintang, ia akan berada di negeri Tirai Bambu tersebut hingga 9 Juni mendatang.
Turut dalam kujungan tersebut, Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PP IPNU) Idy Muzayyad dan sejumlah Pimpinan Wilayah (PW) IPNU.
Hasyim mengatakan, Cina adalah negeri yang perekonomiannya maju pesat, bahkan mengalahkan perekonomian negara adidaya AS. Karena itu, PBNU perlu menggandeng para pengusaha di negeri itu dalam rangka mengembangkan ekonomi warga NU. Apalagi keinginan kerja sama di bidang ekonomi itu muncul dari pihak pengusaha.
āAda beberapa pengusaha di Cina yang ingin bekerja sama dengan NU. Karena itu akan menguntungkan bagi kedua belah pihak, tentu kami harus datang ke sana,ā jelas Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hikam, Malang, Jawa Timur, itu.
Ia menambahkan, NU sebagai organisasi terbesar di Indonesia harus menata diri dengan membangun ekonomi yang kuat. Terkait dengan itu, berbagai upaya dan terobosan baru perlu dilakukan agar NU tidak tertinggal.
Selain untuk menjajaki peluang kerja sama, NU juga perlu belajar banyak dari Cina untuk meningkatkan ekonomi. Dengan demikian, ia berharap pada masa mendatang, NU menjadi organisasi yang matang dan maju dalam sektor ekonomi.
Sebagaimana diketahui, Hasyim akhir-akhir ini sering berkunjung ke luar negeri. Selain mengkampanyekan paham Ahlussnunnah Wal Jamaah, Islam Indonesia yang moderat, misi ekonomi dan pengembangan jaringan di luar negeri juga dibawa Doktor Kehormatan bidang Peradaban Islam itu. (rif)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: 4 Maksiat Hati yang Bisa Hapus Pahala Amal Ibadah
2
Khutbah Jumat: Jangan Golput, Ayo Gunakan Hak Pilih dalam Pilkada!
3
Poligami Nabi Muhammad yang Sering Disalahpahami
4
Peserta Konferensi Internasional Humanitarian Islam Disambut Barongsai di Klenteng Sam Poo Kong Semarang
5
Kunjungi Masjid Menara Kudus, Akademisi Internasional Saksikan Akulturasi Islam dan Budaya Lokal
6
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Bahaya Arak keur Kahirupan Manusa
Terkini
Lihat Semua