Jakarta, NU Online
Ada yang menarik usai penutupan acara the Internasional Converence of Islamic Sholars (ICIS) di Jakarta Convention Center, Rabu (25/02) lalu. Seorang pemimpin Islam dari Amerika Serikat Syaikh Muhammad Hisyam Kabbani menyatakan masuk organisasi Nahdlatul Ulama. “Saya tertarik dengan Nadlatul Ulama. Saya rasa ada banyak kesamaan antara saya dan NU. Saya masuk NU saja,”katanya di hadapan Ketua PBNU H Rozy Munir, M.Si.
Keinginan Kabbani itu langsung ditanggapi serius oleh mantan menteri BUMN pada kabinet Gus Dur tersebut. “Kami akan mengangkat beliau sebagai anggota kehormatan pertama di Amerika,”ujar Rozy yang juga dosen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia itu.
<>Wartawan NU Online yang menyaksikan langsung pernyataan tersebut seketika melakukan konfirmasi kepada Kabbani. “Anda ingin menjadi anggota NU dan akan membuka kantor perwakilan di Amerika?” “Tentu saja, kenapa tidak?”jawabnya disambut tawa kegembiraan beberapa cendikiawan yang terlibat dalam pembicaraan.
Sementara itu, Ketua PBNU H Ahmad Bagja di tempat terpisah menyatakan kegembiraannya atas kesediaan Syaikh Hisyam Kabbani menjadi anggota kehormatan NU. “Sebenarnya dia sudah NU sejak lama,”jelas mantan ketua PB PMII itu.
Keterangan H Ahmad Bagja tersebut cukup beralasan. Sebab, jika diperhatikan, saat pembacaan doa penutupan acara ICIS yang dilakukan oleh tiga ulama terkemuka dunia, yaitu Syaikh Wahbah Zuhaili dari Syiria, Syaikh Tashgiri dari Iran, dan Syaikh Kabbani, pemimpin sufi Amerika ini mengakhiri doa dengan bacaat qunut. Doa qunut adalah doa yang dibaca pada rakaat terakhir shalat subuh. Doa ini seakan menjadi ciri pembeda antara NU dan bukan NU di Indonesia.
Syaikh Kabbani adalah seorang sarjana teknik kimia dari Universitas Amerika di Bairut, kemudian belajar ilmu kedokteran di Belgia. Perjalanan intelektual Kabbni kemudian mengantarkannya di Fakultas Hukum Universitas Damascus Syiria. Pada beberapa tahun terakhir perjalan spiritual Kabbani lebih menonjol hingga memimpin thariqot Naqsabandi Haqqani di Amerika.
Sebagai seorang pemimpin muslim di negeri adi daya, ia kemdian banyak terlibat dalam pergumulan antara pemimpin dunia. Tercatat ia pernah menjadi pembicara dan peserta pada pertemuan internasional di sejumlah negara seperti di Sepanyol, di Malaysia dan pada tahun 2003 hadir dalam suatu pertemuan dengan ribuan umat Islam di Masjid Istiqlal Jakarta. Selamat Datang, Nawwarakumullah! (ma)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Bersemangatlah, Mencari Nafkah adalah Ibadah
2
Khutbah Jumat: Pendidikan sebagai Kunci dalam Menggapai Impian
3
Kongres XIII JATMAN Siap Digelar di Asrama Haji Donohudan Boyolali pada 21-22 Desember 2024
4
Innalillahi, KH Moh Nasrullah Baqir Pengasuh Pesantren Tarbiyatut Tholabah Paciran Wafat
5
Gus Yahya Sebut 3 Ketua Umum PBNU Alumni Krapyak
6
Kabar Duka: KH Imam Haramain Pengasuh Pondok Denanyar Jombang Wafat
Terkini
Lihat Semua