Warta

Pererat Hubungan, NU-Muhammadiyah Sepakat Hadapi Aliran Sesat

Selasa, 30 Oktober 2007 | 04:45 WIB

Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin mengatakan, hubungan antara Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah, semakin erat. Sebagai dua organisasi kemasyarakatan Islam besar di Indonesia, katanya, kondisi itu harus terus dipertahankan, terutama mengingat munculnya ’aliran sesat’ yang maraknya akhir-akhir ini.

Menurutnya, keeratan hubungan NU dan Muhammadiyah benar-benar sangat diharapkan. Apalagi, umat Islam saat ini sedang diuji dengan upaya-upaya pemelencengan akidah oleh segelintir orang yang mengaku mendapat wahyu untuk menjadi rasul pengganti Nabi Muhammad.<>

"Agar ini tidak terjadi lagi, kita harus meningkatkan tasammuh (toleransi) antar-sesama umat Islam," ujar Din saat memberikan sambutan pada acara halal bi halal yang diselenggarakan PP Muhammadiyah di kantor PP Muhammadiyah, Jalan Cikini Raya, Jakarta, Senin (29/10).

Tak hanya itu. Din yang juga mantan Ketua Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar NU Sumbawa Barat itu, hubungan NU dan Muhammadiyah, selama ini sering dihadap-hadapkan. Sehingga, umat di tingkat bawahlah yang kerap menerima akibat buruknya. Namun, tegasnya, saat ini hubungan keduanya sedang hangat-hangatnya.

"Dua organisasi ini sering dianggap berhadap-hadapan, padahal, sekarang ini kita sangat akrab sekali," ujar Din yang juga Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia itu.

Keeratan hubungan itu, tambahnya, bukan omong kosong belaka. Baru-baru ini, telah dilakukan kerja sama antara NU dan Muhammadiyah di bidang ekonomi. Kegiatan tersebut berpusat di Malang, Jawa Timur.

"Kita telah melakukan kerja sama dalam pemberdayaan ekonomi. Muhammadiyah diwakili oleh Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), sedang NU diwakili oleh Pondok Pesantren Al Hikam (pesantren milik KH Hasyim Muzadi yang terletak di Jl Cengger Ayam, Malang)," ungkapnya.

"Kita juga pernah main bola bersama bulan puasa kemarin. Harusnya, agar rukun, kita golnya imbang, tapi karena ada kesalahan teknis kita menang 4-2. Tapi, NU mau ’balas dendam’ setelah lebaran," ujarnya.

Kemenangan Muhammadiyah atas NU itu, menurut Din, karena Muhammadiyah memiliki pemain bek yang tangguh, yakni Menteri Perindustrian, Fahmi Idris. Fahmi yang juga hadir dalam acara tersebut terlihat tersenyum. (rif)