Warta

PKB Janji Perjuangkan Nasib TKI

Senin, 24 Desember 2007 | 07:59 WIB

Kuala Lumpur, NU Online
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) berjanji akan terus memperjuangkan nasib para tenaga kerja Indonesia (TKI) di luar negeri. Demikian disampaikan Sekretaris Jenderal DPP PKB, Zanuba Arifah Hafsah Wahid, pada pelantikan Dewan Pengurus Cabang Perwakilan PKB Malaysia, di Aula Sekolah Indonesia Kuala Lumpur, Malaysia, Ahad (23/12).

Menurut Yeni—begitu panggilan akrabnya—janji PKB atas nasib pahlawan devisa negara itu bukan omong kosong belaka. Karena, tegasnya, hal itu telah menjadi prinsip politik (mabda` siyasi) partai berlambang bola dunia dan bintang sembilan tersebut. Demikian dilaporkan Kontributor NU Online di Kuala Lumpur Hilmy Muhammad Hasbullah.<>

“Beberapa tahun lalu, sekitar 90 orang buruh migran dan TKI Malaysia, sempat ditampung berhari-hari di kediaman Gus Dur (Ketua Umum Dewan Syura DPP PKB KH Abdurrahman Wahid) di Ciganjur, setelah lari dari kejaran polisi Diraja Malaysia,” ujar Yeni.

Dalam kesempatan yang sama, putri Gus Dur itu mengungkapkan masih banyak terjadi ketimpangan dalam pemerintahan saat ini. Menurutnya, orang kaya semakin kaya, sedangkan yang miskin tambah miskin.

“Tapi, aneh, pertumbuhan orang kaya di Indonesia mencapai 16 persen. Padahal, di Cina, yang sekarang sedang mengalami pertumbuhan ekonomi yang luar biasa, pertumbuhan orang kaya di sana hanya 8 persen. Ini bermakna, ada ketimpangan pembangunan,” terangnya

“Berbicara tentang kemiskinan, yang penting bukan angka nominalnya, baik itu 46 persen atau 16 persen. Mau angkanya berapa pun, yang terlihat adalah wajah kemiskinan, yang mayoritasnya adalah warga Nahdliyyin (sebutan untuk warga NU),” tambahnya.

Beberapa contoh ketimpangan itu, katanya, dapat dilihat Nusa Tenggara Barat (NTB). Ia mengaku heran, di provinsi yang dikenal sebagai daerah lumbung padi di Indonesia itu justru diketahui ada orang yang terkena busung lapar, malnutrisi dan sebagainya.

Ketua DPW PKB DKI Jakarta Muslim Abdurrahman yang juga hadir pada kesempatan itu, mengatakan, PKB harus menjadi partai yang berlandaskan pada tiga hal. Antara lain, partai yang senantiasa memberi perhatian besar terhadap nasib rakyat, konsisten membawakan Islam toleran.

Selain itu, PKB juga harus menjadi partai yang pro-kebangsaan, yang menjadikan Indonesia sebagai rumah kebangsaan di era globalisasi. “PKB, dengan demikian, mesti memelihara optimisme bangsa untuk dapat bangkit dan berjaya kembali dengan baik. (rif)