Sejumlah aksi mahasiswa anarkis yang terjadi beberapa pekan terakhir tak dapat dibenarkan. Namun, hal itu terjadi sebagai akibat kekesalan mahasiswa pada pemerintah karena menaikkan harga bahan bakar minyak.
Demikian dikatakan Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Rodly Kaelani, di Jakarta, Rabu (25/6) kemarin.<>
"Bahwa terjadi tindakan anarki dalam aksi-aksi mahasiswa, memang tidak sepenuhnya dapat diberankan. Namun, harus diingat, hal itu juga merupakan wujud kekesalan para mahasiswa terhadap perilaku aparat dan pejabat tertentu," katanya.
Rodly mengungkapkan, kekesalan mahasiswa telah mencapai puncak sejak terjadi kasus kekerasan di Kampus Universitas Nasional (Unas), Jakarta, pada 24 Mei lalu. Seorang mahasiswa Unas tewas, namun polisi membantah hal itu disebabkan kekerasan saat terjadi aksi unjuk rasa.
Ia memperkirakan, berbagai aksi demonstrasi mahasiswa sebagai bentuk perlawanan atas kebijakan Pemerintah menaikkan harga BBM masih akan berlanjut.
"Masih maraknya aksi-aksi demo dari berbagai elemen warga muda, terutama mahasiswa, menunjukkan bahwa perlawanan serta 'presure' kritis terhadap keputusan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) masih akan digelorakan," katanya.
Beberapa mobil berplat nomor warna merah (milik pemerintah) dan kendaraan milik polisi menjadi sasaran perusakan mahasiswa, ketika berlangsung aksi demonstrasi, pada Selasa (24/6) di depan Gedung DPR/MPR maupun di sekitar Jembatan Semanggi. Mereka menuntut pembatalan kebijakan kenaikan harga BBM. (ant/rif)
Terpopuler
1
Menag Nasaruddin Umar akan Wajibkan Pramuka di Madrasah dan Pesantren
2
Hukum Pakai Mukena Bermotif dan Warna-Warni dalam Shalat
3
Kiai Ubaid Ingatkan Gusdurian untuk Pegang Teguh dan Perjuangkan Warisan Gus Dur
4
Pilkada Serentak 2024: Dinamika Polarisasi dan Tantangan Memilih Pemimpin Lokal
5
Dikukuhkan sebagai Guru Besar UI, Pengurus LKNU Jabarkan Filosofi Dan Praktik Gizi Kesehatan Masyarakat
6
Habib Husein Ja'far Sebut Gusdurian sebagai Anak Ideologis yang Jadi Amal Jariyah bagi Gus Dur
Terkini
Lihat Semua