Warta

PMII: Aksi Mahasiswa Anarkis Bentuk Kekesalan pada Pemerintah

Kamis, 26 Juni 2008 | 03:27 WIB

Jakarta, NU Online
Sejumlah aksi mahasiswa anarkis yang terjadi beberapa pekan terakhir tak dapat dibenarkan. Namun, hal itu terjadi sebagai akibat kekesalan mahasiswa pada pemerintah karena menaikkan harga bahan bakar minyak.

Demikian dikatakan Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Rodly Kaelani, di Jakarta, Rabu (25/6) kemarin.<>

"Bahwa terjadi tindakan anarki dalam aksi-aksi mahasiswa, memang tidak sepenuhnya dapat diberankan. Namun, harus diingat, hal itu juga merupakan wujud kekesalan para mahasiswa terhadap perilaku aparat dan pejabat tertentu," katanya.

Rodly mengungkapkan, kekesalan mahasiswa telah mencapai puncak sejak terjadi kasus kekerasan di Kampus Universitas Nasional (Unas), Jakarta, pada 24 Mei lalu. Seorang mahasiswa Unas tewas, namun polisi membantah hal itu disebabkan kekerasan saat terjadi aksi unjuk rasa.

Ia memperkirakan, berbagai aksi demonstrasi mahasiswa sebagai bentuk perlawanan atas kebijakan Pemerintah menaikkan harga BBM masih akan berlanjut.

"Masih maraknya aksi-aksi demo dari berbagai elemen warga muda, terutama mahasiswa, menunjukkan bahwa perlawanan serta 'presure' kritis terhadap keputusan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) masih akan digelorakan," katanya.

Beberapa mobil berplat nomor warna merah (milik pemerintah) dan kendaraan milik polisi menjadi sasaran perusakan mahasiswa, ketika berlangsung aksi demonstrasi, pada Selasa (24/6) di depan Gedung DPR/MPR maupun di sekitar Jembatan Semanggi. Mereka menuntut pembatalan kebijakan kenaikan harga BBM. (ant/rif)