Warta

SBY: MTQ Tak Perlu Diadakan Tiap Tahun

Sabtu, 18 Maret 2006 | 07:44 WIB

Brebes, NU Online
Musyawarah Nasional (Munas) III Jam'iyyatul Qurra' wal Huffadz Nahdlatul Ulama dan Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) V Tingkat Nasional dibuka oleh Menteri Agama RI Maftuh Basyuni mewakili Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Sabtu (18/3). Acara pembukaan diadakan di Gelanggang Olah Raga (GOR) Pondok Pesantren Al-Hikmah yang sehari sebelumnya diresmikan oleh menteri agama sendiri. Munas dan MTQ diadakan di seputar areal pesantren Al-Hikmah 2 yang dihuni sekitar 3000 santri putri dan 800 santri putra.

Dalam sambutan yang dibacakan mentrei agama presiden meminta kegiatan MTQ dijauhkan dari kesan hura-hura dan hanya menghabiskan banyak biaya. MTQ jangan sampai terkesan sebagai seremonial dan rutinitas yang kehilangan ruh. Presiden juga meminta kegiatan MTQ tidak terlalu sering diadakan dan lebih dikonsentrasikan di daerah-daerah.

<>

"Tak ada maksud kami untuk membatasi. Lebih baik MTQ diadakan di Jakarta dan sekurang-kurangnya 3 tahun sekali. Tak perlu diadakan setiap tahun dan menghabiskan biaya besar. Jam'iyyatul Qurra' wal Huffadz Nahdlatul Ulama diharapkan bisa mendorong kegiatan MTQ di daerah-daerah," kata presiden sebagaimana dibacakan Maftuh Basyuni.

Kesuksesan Jam'iyyatul Qurra' wal Huffadz, demikian presiden, tidak bisa diukur dari sukses terselenggaranya kegiatan MTQ, dan banyaknya jumlah para penghafal al-Qur'an. Lebih dari itu, kehidupan masyarakat melalui jam'iyyah al-Qur'an NU ini semakin diliputi oleh nilai-nilai-al-Qur'an. "Ayo! NU jangan hanya memberikan PR," kata Maftuh Basyuni mempertegas sambutan presiden.

Pada kesempatan itu menteri agama menyatakan bahwa departemen agama pada tahun ini akan memokuskan perhatian pada masalah pendidikan. Menurutnya, saat ini 92 persen lembaga pendidikan yang berada dalam naungan departemen agama berstatus swasta dan berada pada posisi marjinal dibanding lembaga pendidikan yang ditangani oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.(nam)