Warta

Tiap Malam Taraweh di PBNU Hatamkan 1 Juz

Jumat, 21 Oktober 2005 | 13:23 WIB

Jakarta, NU Online
Tarawih yang diselenggarakan di musholla Lt 1 gedung PBNU menghatamkan 1 juz Al Qur’an sehingga dalam satu bulan berhasil menghatamkan al Qur’an sebanyak 30 juz. Yang menjadi imam adalah para hafidz Qur’an yang didatangkan dari Perguruan Tinggi Ilmu Qur’an yang didatangkan secara bergiliran oleh Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) sebagai pelaksana kegiatan Ramadhan di PBNU.

Tak heran jika pelaksanaan tarawih menjadi cukup lama. Dimulai dengan sholat Isya yang berlangsung pada jam 19.00 WIB, tarawih tersebut baru selesai pada pukul 20.45 WIB sampai pukul 21.00 WIB karena juga ada kultum sebelum sholat witir.

<>

Boleh dikata sangat jarang masjid atau musholla di Jakarta yang mampu menghatamkan al Qur’an satu juz tiap malam, apalagi dengan jumlah sholat taraweh sebanyak 23 rakaat setiap malam.

Salah satu jamaah yang ditemui NU Online mengungkapkan bahwa ia menjalankan tarawih 23 rakaat karena ingin beribadah sepenuhnya selama bulan puasa. “Ini merupakan bulan penuh rahmat dalam satu bulan diantara 12 bulan. Kita harus memaksimalkan ibadah kita, jangan hanya kerja saja,” tandasnya.

Jika ditotal, para jamaah secara keseluruhan bisa sholat sampai 31 rakaat tiap malam. Sholat kobliyah isya 2 rakaat, sholat isya 4 rakaat, sholat bakdiyah isya 2 rakaat dan tarawih sebanyak 23 rakaat yang merupakan tradisi NU. Setelah melewati 15 Ramadhan, tarawih juga ditambah dengan doa qunut.

Sehabis tarawih beberapa warga sekitar, termasuk pengurus dan karyawan di Gd. PBNU melaksanakan tadarrus bersama. Selama Ramadhan sudah menjadi tradisi umat Islam untuk memperbanyak bacaan Qur’an. Bahkan dikalangan pesantren, banyak diantara mereka yang menargetkan untuk bisa menghatamkan Qur’an beberapa kali dalam sebulan.

Tampaknya sudah menjadi kebiasaan dimana-mana, pada periode awal bulan puasa, tarawih selalu penuh dan kemudian shaf sholat semakin lama semakin berkurang. Hal tersebut juga terjadi di Gd. PBNU. Jika sebelumnya musholla penuh, kini hanya terdapat beberapa baris jamaah yang tetap konsisten untuk melaksanakan tarawih berjamaah.

Setiap hari juga tersedia ta’jil bagi jamaah sholat maghrib di PBNU. Kebanyakan dari mereka adalah pengurus dan karyawan di Gd. PBNU yang tak sempat pulang untuk berbuka di rumah. Takjil ini diperoleh dari sumbangan dari para pengurus dan warga NU.(mkf)