Warta

Ulama Muslim Kosovo Mulai Susun Kitab-Kitab Keislaman

Selasa, 23 September 2008 | 03:36 WIB

Pristine, NU Online
Para imam Albania kini sedang bahu-membahu dalam sebuah proyek pembuat tiga jilid buku berisi tulisan serupa kotbah Jumat.  Buku itu akan mengulas kehidupan sehari-hari umat Muslim di masyarakat Eropa.

"Buku ini akan menjadi hasil kerjasama pertama antara imam Albania di dalam dan di luar Kosovo," ungkap Sabri Bajgora, Kepala Imam pada Islamic Sheikdom, Kosovo, seperti yang dilansir oleh IslamOnline.net "Kami berharap kerjasama seperti ini dapat berlanjut pada proyek penting lain di masa depan,"imbuh Sabri.<>

Gagasan tersebut muncul pada bulan Mei lalu, dari hasil diskusi dan pertemuan yang melibatkan para imam di penjuru Kosovo. "Selama perjalanan saya ke beberapa kota, para mufti dan imam melontarkan isu perlunya sebuah buku dakwah yang dapat digunakan sebagai rujukan," tutur Sabri.

Ia menyatakan jika buku tersebut telah tergarap 90 % dan siap diluncurkan. "Kami harap buku tersebut akan membantu masyarakat Albania mempelajari Islam dan seluk beluknya," ujar Sabri

Ia yakin buku tersebut akan berguna bagi 650 imam di Kosovo maupun di imam dari lingkungan tetangga di Macedonia, Albania dan Montenegro. "Itu juga akan berguna bagi setidaknya 300 imam di Eropa dan Amerika," tambah Sabri. Namun ia juga menekankan jika imam tidak memiliki kewajiban untuk terpaku pada buku tersebut.

Kitab dakwah tersebut tengah disipakan oleh grup berisi mayoritas imam muda. "Kebanyakan mereka lulus dari Universitas Al Azhar, Mesir, Universitas Islam Madinah di Saudi Arabia, dan Universitas Islam Pristina," ungkap Qemal Murina, Deputi Islamic Studies College di Pristine.

Buku terbagi tiga volume itu akan berisi 156 tuntunan menghadapi berbagai isu keseharian termasuk, pembunuhan, hak asasi dalam Islam, perbankan, hingga masalah lingkungan. "Isi juga akan menyentuh isu dialog antar keyakinan, antar sesama Muslim, juga koeksistensi damai dengan saudar non Muslim di Balkan," ujar Qemal yang bergelar guru besar tersebut.

Buku dakwah itu akan menekankan ajaran  Islam moderat. "Islam selalu mengajarkan tidak berlebihan dan yang terbaik adalah di tengah-tengah." tegas Qemal. "Kami tinggal di jantung wilayah Eropa dan dibawah mikroskop. Setiap pernyataan dan ide keras akan mengakibatkan banyak masalah," imbuh Qemal.

Proyek ambisius menyusul setelah penulisan buku itu, yaitu rencana mengeluarkan dakwah versi audio dan video. "Kami akan menggunakan imam, seniman, dengan suara merdu untuk direkam," kata Sabri. (iol/rol/atj)