Warta

Ulama Suriah: Berdakwah Perlu Cara Bijaksana

Selasa, 20 Januari 2009 | 04:15 WIB

Jakarta, NU Online
Dakwah adalah pekerjaan mulia dengan tujuan yang mulia untuk mengajak manusia tunduk dan patuh terhadap Allah. Berdakwah adalah jalan orang-orang mulia untuk mengajak umat menjalani kehidupan yang selaras dengan norma-norma ketuhanan. Karenanya, berdakwah juga harus menggunakan cara-cara mulia, yakni cara-cara yang bijaksana.

Demikian dinasihatkan oleh Mursyid Thoriqoh Naqsyabandiyah Damaskus, Suriah, Syeikh Rojab bin Syubhi al-Dieb di hadapan para ustadz dan ulama di gedung Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Senin (19/1).&<>lt;br />
Menurut Syeikh Rojab, para ulama harus pula menggunakan hikmah dalam menyampaikan pesan-pesan ketuhanan kepada masyarakat. Para ulama tidaklah manusia yang secara etika diperkenankan menyimpan perasaan dendam. Karenanya, kata Syeikh Rojab, para ulama mesti mengedepankan cara-cara kompromi dalam berdakwah.

"Berdakwah bukanlah memaksa orang untuk menyembah Allah, karenanya berdakwah haruslah menggunakan cara-cara yang lembut dan keteladanan akan kebajikan. Berkonfrontasi bukan cara yang dianjurkan bagi para juru dakwah," katanya.

Menurut Syeikh Rojab, para juru dakwah juga diharapkan dapat melibatkan pemerintah. Bagaimanapun juga masyarakat bernaung secara resmi dalam sebuah pemerintahan yang sah. Jadi dakwah juga mesti dilakukan dengan cara-cara yang legal.

"Jika penguasa lebih tua daripada ulama, maka anggaplah ia sebagai seorang ayah, jika sepadan maka anggaplah sebagai saudara, jika lebih muda maka anggaplah sebagai anak. Dengan demikian kita dapat menegur ia melakukan kesalahan, tanpa mengobarkan kebencian kepadanya," paparnya lembut. (min)