Daerah

Peringati Harlah dan PMB, Unigoro Doa Bersama di Makam Mbah Rosyid

Senin, 30 Mei 2016 | 06:59 WIB

Bojonegoro, NU Online
Untuk mencetak generasi intelektual, tidak cukup hanya belajar di bangku kuliah saja. Civitas akademika Universitas Bojonegoro (Unigoro) melakukan kegiatan keagamaan dengan menggelar doa bersama di makam KH Moh Rosyid (Mbah Rosyid), Kendal Dander Bojonegoro, Sabtu (28/5) malam. 

Kegiatan keagamaan tersebut digelar, menjelang Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) dan untuk memperingati hari lahir (harlah) ke-93 Nahdlatul Ulama (NU). 

Acara doa bersama selain diikuti oleh Keluarga Besar Yayasan Suyitno Bojonegoro, mulai dari jajaran dosen Unigoro, mahasiswa, segenap pengurus NU Bojonegoro dan santri Pesantren Al-Rosyid Kendal. Juga mengundang KH Muna'mul Khoir, KH Muhammad Shofiullah Mashur, KH Ma'mun Adnan, Ustadz Mangku Alam, KH Shofiudin Zuhri, KH Alamul Huda, KH Masluhan Sholeh dan Habib Abdul Rohman Al- Jufri (ye'amang).

Slamet Kuswantoro, selaku Rektor Unigoro menjelaskan, doa bersama ini dilakukan tidak sekarang ini saja. Pada 17 Agustus, civitas akademika Unigoro juga berziarah ke makam para tokoh proklamasi. 

"Sekarang ini doa bersama di makam tokoh NU. Selain mohon doa untuk penerimaan mahasiswa baru, juga bertepatan dengan harlah NU," jelasnya.

Sebelum tahlil dan doa bersama para kiai, juga diisi pengajian untuk menambah kekhusu’an berdoa. 

"Perlu barakah dari kiai. Apa yang dilaksanakan ini, memberikan manfaat untuk Unigoro dan Bojonegoro pada umumnya," ungkapnya.

Ia yang juga pengurus PMI Bojonegoro itu menuturkan, di Unigoro tidak hanya nasionalis tetapi juga seimbang dengan religiusannya. Pasalnya rencananya nanti kampus beralamater kuning tersebut juga akan ditempati thoriqoh yang diikuti sekitar 500 orang lebih pada Ahad depan.

Disinggung terkait prestasi Unigoro, ia menuturkan, jika Unigoro mendapat peringkat nomor 16 kampus Madya se-Jawa Timur, dari 329 perguruan tinggi Unigoro berada di peringkat 35 urutannya. Selain itu Unigoro juga nomor 5 se-Jawa Timur sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) unggul di bidang peneilitian. Serta nomor 6 se-Jawa Timur, bidang pengabdian masyarakat.

"Mulai tahun ini di Unigoro ada Bidik Misi, program dari pemerintah yang nantinya seluruh hidupnya mahasiswa ditanggung pemerintah sampai lulus, asalkan prestasinya tidak turun. Selain itu mahasiswa yang mendaftar di Unigoro benar-benar serius dan tidak mahasiswa yang kesasar," tuturnya.

Sementara itu Ketua Yayasan Suyitno Bojonegoro, Arief Januarso menambahkan, doa bersama ini dalam rangka ungkapan rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dan menjelang penerimaan mahasiswa baru di Unigoro. 

"Alhamdulillah, keluarga besar Unigoro bersyukur sekali, semoga kampus kuning ini terus bisa mencetak generasi yang bisa memberi sumbangsih yang berarti kepada masyarakat," imbuhnya.

Doa bersama masyaikh ini, selain dalam rangka menyongsong penerimaan mahasiswa baru 2016/2017, juga menjadi ucapan selamat harlah ke-93 NU yang. "Semoga kegiatan doa bersama ini menjadi keberkahan untuk kita semua, untuk Unigoro, untuk NU, dan untuk masyarakat Bojonegoro pada umumnya," harapnya.(M. Yazid/Mukafi Niam)


Terkait